1,6 Juta Guru di Indonesia Dijanjikan Tunjangan Sertifikasi, 80 Persen Guru Swasta

Jumat 26 Apr 2024 - 12:15 WIB
Reporter : Fiki Susandi
Editor : Riky Dwi Putra

Bisa menyebabkan pemerintah kesulitan memenuhi kebutuhan guru dan mendorong peningkatan kompetensi guru. 

Namun di satu sisi siswa memiliki hak untuk dididik oleh pendidik yang didukung dengan baik, digaji, dan dihargai dengan baik.

”Bagaimana kita akan melakukan transformasi pendidikan jika pendidikan tanpa guru,” ujarnya dalam seminar Go Public Fund Education, di Jakarta. 

Diakui David saat ini minta menjadi guru sangat menurun. 

Itu disebabkan oleh faktor kesejahteraan guru yang kurang. 

Padahal guru merupakan investasi penting untuk pendidikan dan masa depan bangsa. 

Menurutnya harus ada investasi pendanaan secara serius untuk gaji, pengembangan profesi, hingga lingkungan kerja yang baik bagi para guru. 

”Jadi tidak ada lagi jalan pintas, kontrak pendek untuk guru, tidak ada lagi perekrutan guru tidak profesional. Yang ada hanya guru terdidik, mampu, dan profesional yang akan mendidik siswa,” tegasnya. 

Ditambahkan Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi mengamini sekarang profesi guru kurang diminati.

Penyebabnya tak lain adalah masalah kesejahteraan guru. 

Penyebabnya bisa jadi gaji yang tidak pasti hingga gaji yang rendah. 

Padahal menurutnya tugas  dan tanggung jawab guru sangat besar dalam mencerdaskan anak bangsa. 

”Padahal guru adalah kunci untuk transformasi pendidikan,” ungkapnya. 

Unifah sangat berharap melalui guru yang berkualitas terpenuhinya kesejahteraan para guru.

Hingga kepastian status guru yang diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) maka kebutuhan guru akan terpenuhi. 

Dia membeberkan saat ini ada kekurangan guru sekitar 1,2 juta khusus sekolah negeri. 

Kategori :