Kepada masyarakat juga diimbau langsung membawa anggota keluarganya yang sakit ke Puskesmas atau RSUD.
‘’Apalagi yang sakitnya menunjukkan gejala menyerupai DBD supaya langkah pencegahan penularan bisa cepat dilakukan,'' ungkap Rachman.
Di sisi lain, ia juga meminta seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) proaktif dalam menekan kasus DBD yang salah satunya dengan cara membantu menyosialisasikan gerakan 3M Plus secara langsung ke masyarakat.
Soalnya pencegahan merupakan langkah terbaik yang harus dilakukan sebagai upaya pencegahan menjangkitnya kasus DBD.
BACA JUGA: 50 Pelajar Dibimbing Cara Mencari Kerja
‘’Perlu diketahui Lebong merupakan salah satu dari tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu yang tercatat endemik kasus DBD,'' tutur Rachman.
Peran serta masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan penanggulangan kasus DBD.
Justru itu masyarakat juga diimbau proaktif menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar tidak menjadi korban DBD.
Kendalanya meski sosialisasi terus dilakukan, tidak sedikit masyarakat yang masih bersikap acuh.
BACA JUGA:Ambil Formulir di Partai Gerindra, M Saleh Maju Pilwakot Bengkulu
Sebagai langkah pencegahan penularan, Dinkes Kabupaten Lebong bersama 13 Puskesmas juga melakukan fogging atau pengasapan di lingkungan yang sudah terjadi kasus DBD.
‘’Itu kami lakukan sebagai upaya memutus mata rantai berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti yang menjadi perantara DBD,'' ungkap Rachman.
Terpisah, Bupati Lebong, Kopli Ansori mengimbau masyarakat mulai tahun ini kembali menghidupkan serta memaksimalkan kegiatan bakti sosial (baksos) atau gotong rotong kebersihan lingkungan.
Dimintanya setiap camat, lurah dan kepala desa menjadwalkan kegiatan itu secara rutin karena kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sangat penting dilakukan sebagai bentuk upaya menuju pola hidup sehat.
BACA JUGA:Sidak Gubernur, Pedagang Pantai Panjang Ditata Sesuai Kelompok
Apalagi hingga saat ini curah hujan di Lebong masih terbilang cukup tinggi dan biasanya di musim penghujan kasus DBD ikut meningkat.