"Kita menarik investor asing, banyak peluang investasi di Bengkulu Selatan," tambah Gusnan.
Sementara itu delegasi perusahaan PT. Singgasana Unagi Indonesia yang diwakili oleh Toshihiro Nakamura menyatakan minat mereka untuk menjajaki lebih lanjut peluang investasi di Bengkulu Selatan.
PT. Singgasana Unagi mengapresiasi komitmen pemerintah daerah Bengkulu Selatan dalam menciptakan lingkungan investasi yang ramah.
Berusaha untuk lebih memahami potensi serta persyaratan yang dibutuhkan untuk berinvestasi dalam budidaya ikan sidat di Bumi Sekundang Setungguan.
Pertemuan tersebut juga mencakup diskusi tentang teknologi terbaru dalam budidaya ikan sidat, praktik terbaik dalam manajemen perikanan, dan potensi pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri untuk produk-produk perikanan dari Bengkulu Selatan.
Toshihiro Nakamura mengakatakan bahwa akan menjadikan Bengkulu Selatan sebagai salah satu penyuplai sidat untuk kebutuhan pasar lokal dan Internasional terutama Jepang, karena sidat sendiri adalah salah satu makanan favorit di Jepang.
BACA JUGA:Sudah Pasti, UAS Tabligh Akbar di Bengkulu Selatan, Ini Rangkaiannya
Besarnya kebutuhan akan sidat setiap harinya membuat Bengkulu Selatan sangat berpeluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui pengembangan dan pembudidayaan Sidat.
"Kami sudah coba dan Bengkulu Selatan iki punya potensi, dan kita punya peluang kerjasama," ucapnya.
Sebelumnya Dinas Perikanan Bengkulu Selatan menggandeng tim ahli dari Unib Bengkulu untuk mengembangkan budidaya ikan sidat.
Pemerintah daerah juga telah melakukan koordinasi bersama PT LABAS yang merupakan perusahaan pengembangan ikan pelus terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini juga siap menyuplai bibit ikan sidat ke Bengkulu Selatan dalam tahap pertama.
BACA JUGA:2 Meninggal Dunia, DBD Mengganas di Bengkulu Selatan, Total 158 Kasus
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkulu Selatan Santono M.Pd menerangkan, budidaya ikan sidat telah siap di Kabupaten Bengkulu Selatan, namun dilakukan secara bertahap.
Saat ini pangsa pasar ikan Pelus masih di dominasi oleh Negara-negara maju seperti Jepang, Korea, Cina, Hongkong, Jerman, Italia dan Amerika.
"Sekarang pak Bupati sudah ada komunikasi langsung dengan perwakilan dari negara Jepang," demikian Santono.