~ Trenggiling Pohon Perut Hitam (Phataginus tetradactyla)
~ Trenggiling Tanah Raksasa (Smutsia gigantean)
BACA JUGA:Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Meningkat di Bengkulu, Baru 3 Bulan Tembus 294
~ Trenggiling Tanah (Smutsia temminckii)
~ Trenggiling Pohon Perut Putih (Phataginus tricuspis)
Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan merupakan daerah penyebaran alami bagi Trenggiling Sunda.
Masing - masing dari spesies tersebut juga memiliki ciri yang berbeda.
BACA JUGA: Ribuan Dosis Vaksin Hewan dan HPR Kaur, Rinciannya Berikut Ini
Ukuran rata - rata tubuh trenggiling berkisar antara 30 hingga 50 cm.
Trenggiling Tanah adalah spesies terbesar dari semua spesies trenggiling, spesies ini dapat tumbuh hingga 75 - 80 cm dengan bobot berat maksimum mencapai 33 kilogram.
Masing-masing spesies juga memiliki habitat yang berbeda.
BACA JUGA:Antisipasi Gigitan Hewan Penular Rabies, Dinkes Mukomuko Lakukan Ini
Trenggiling yang bersifat arboreal akan membuat sarangnya disekitar pepohonan.
Beberapa spesies dapat memanfaatkan ekornya untuk mencengkeram batang pohon, untuk menjadi " pemanjat handal ".
Spesies lainnya hidup dan tinggal di tanah, dengan cara menggali lobang (liang) di tanah untuk membuat sarangnya.
3. Mempunyai kebiasaan membawa anak di ekornya