Ini 7 Centrocampista yang Sulit Ditemui Lagi di Serie A

Sabtu 04 May 2024 - 10:47 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Fazlul Rahman

KORANRB.ID – Selain dikenal memiliki banyak pemain bertahan terbaik di dunia, dalam dekade tahun 90-an hingga awal 2000-an Liga Italia Serie A juga dikenal dengan banyaknya pemain tengah (gelandang) kelas dunia yang merumput di Negeri Pizza tersebut.

Pada era ini, Liga Italia memiliki 7 tim kuat yang disebut Magnificent Seven atau tujuh tim terkuat, dimana akan selalu tersaji pertandingan seru dan panas jika masing-masing dari ketujuh tim ini bertemu dalam sebuah pertandingan.

Ketujuh tim ini adalah Juventus, Inter Milan, AC Milan, AS Roma, Lazio, AC Parma, dan Fiorentina.

Dari ketujuh tim ini masing-masing memiliki pemain tengah terbaik pada masanya.

Bagi kamu pecinta Liga Italia Serie A pada medio 90-an dan awal 2000-an, mari kita lihat lagi siapa saja pemain tengah yang hingga saat ini sulit kita temui penggantinya.

BACA JUGA:Guinea Dihuni Banyak Pemain Liga Eropa, Lawan Timnas Indonesia U23 di Play Off Olimpiade Paris 2024

1.    Edgar Davids – Juventus

Siapa yang tak mengenal gelandang nyentrik asal Negeri Kincir Angin ini. Ya, Edgar Steven Davids atau yang kerap dijuluki “The Pitbull” ini merupakan gelandang dengan gaya permainan yang keras dan agresif.

Dengan rambut gimbal dan mengenakan kacamata saat bermain, Davids tentu selalu menjadi sorotan kala melakukan aksi-aksi liarnya di lapangan.

Tak hanya kuat dalam bertahan, pria kelahiran Suriname 13 Mare 1973 ini pun kerap membantu timnya membangun serangan.

Staminanya yang kuat dalam bertahan sembari menyerang, membuat Davids menjadi salah satu gelandang pengangkut air yang cukup disegani di sepakbola eropa kala itu.

BACA JUGA:4 Nama Besar yang Berpotensi Mengalahkan Sang Raja UFC Kelas Lightweight

Selama 7 musim berseragam “I Bianconeri” (julukan Juventus) sejak musim 1997-2004, Davids telah bermain sebanyak 159 kali dengan torehan 8 gol.

Meski sudah pensiun sebagai pemain sepakbola, namun Davids tidak meninggalkan dunia yang membesarkan namanya tersebut. Saat ini Davids menjabat sebagai staf pelatih di Timnas Belanda.

2.    Luigi Di Biagio – Inter Milan


Kerap maju ke garis pertahanan lawan di momen-momen timnya mendapatkan kesempatan mengeksekusi bola mati, Luigi Di Biagio selalu menjadi momok bagi pertahanan lawan dalam setiap pertandingan.

Dengan kemampuan membaca arah bola yang diumpan rekan setimnya, Luigi Di Biagio sering membobol gawang lawan memanfaatkan eksekusi bola mati.

Soal kemampuan bertahan, tak perlu diragukan. Pria kelahiran Roma 3 Juni 1971 ini memiliki body balance yang cukup kuat dan bahkan tidak segan-segan melumpuhkan lawannya dengan talking-takling keras. I

a bahkan tak segan untuk beradu fisik dengan pemain lawan guna mempertahankan lini tengah Inter Milan di masa itu.

BACA JUGA:10 Jenis Kerang yang Bisa Untuk Dikonsumsi, Ada Kerang Darah dan Kerang Macan

Selama 4 musim berseragam Internazionale yakni dari musim 1999-2003, Luigi Di Biagio telah bermain sebanyak 117 pertandingan dengan 13 gol yang mayoritas berasal dari pemanfaatan bola mati.

Untuk kariernya saat ini, Luigi Di Biagio pernah dipercaya menjadi pelatih sementara Timnas Italia pada tahun 2019 lalu, dan kemudian beberapa klub di Liga Italia dan terakhir sempat melatih Dynamo City salah satu klub papan atas Liga Albania.

3.    Gennaro Gattuso – AC Milan


“El Rhino” nama yang disematkan untuk Gennaro Ivan Gattuso, salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Italia saat itu.

Kategori :