Tak hanya kuat dalam bertahan serta kemampuan fisik yang mumpuni, Emerson juga memiliki kecepatan dalam mendribel bola yang baik.
Tak jarang dirinya melakukan solo run ke lini pertahanan lawan sebelum akhirnya memberikan umpan berbuah gol kepada rekan setimnya.
Untuk kariernya setelah pensiun sebagai pemain, Emerson memilihu untuk tidak menjadi pelatih sepakbola.
Pria kelahiran Pelotas (Brazil) 7 April 1976 ini saat ini berkarier sebagai Dewan Penasihat Miami Dade FC, salah satu klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat.
BACA JUGA:10 Jenis Kerang yang Bisa Untuk Dikonsumsi, Ada Kerang Darah dan Kerang Macan
6. Dino Baggio – AC Parma
Pada dekade 90-an, Timnas Italia memiliki Duo Baggio. Selain Legenda Roberto Baggio, Gli Azzuri juga memiliki seorang gelandang bernama Dino Baggio.
Reberto dan Dino bukanlah kakak beradik, namun keduanya sama-sama bermain di era yang sama di Serie A dan Timnas Italia.
Jika Roberto Baggio bermain sebagai penyerang, Dino Baggio justru bertarung di lini tengah.
Pemain dengan ciri khas rambut panjang terurai ini memiliki tampilan fisik yang besar dan tinggi, yang selalu mengandalkan kekuatan fisiknya untuk mengamankan lini tengah tim yang diperkuatnya.
Dino juga dikenal sebagai pemain yang tidak pernah takut untuk beradu fisik dengan pemain lawan.
Bahkan tak sedikit pemain lawan yang berusaha untuk menghindari bentrokan fisik dengan pemain ini, hal ini lantaran Dino juga dikenal sebagai pemain yang mengusung gaya permainan keras selama kariernya.
BACA JUGA:FC Barcelona vs Girona FC: Mengusung Misi Jegal Real Juara LALIGA
Tak banyak kisah yang bisa ditemukan dari pemain kelahiran Camposampiero (Italia) pada 24 Juli 1972 ini.
Dirinya selalu kalah gemerlap dibandingkan Roberto Baggio yang terus menonjol di Italia.
Namun bagi penggemar Juventus dan AC Parma, nama Dino Baggio mungkin sudah tidak asing lagi di telinga mereka. Selama 6 musim bermain untuk AC Parma, Dino telah menjalani 172 pertandingan dengan 19 gol.
7. Angelo Di Livio – Fiorentina
Nama terakhir yang juga sulit dicari penggantinya hingga saat ini adalah Angelo Di Livio.
Legenda Juventus ini menjadi salah satu penyelamat Fiorentina, yang mampu membawa La Viola pada masa itu menembus Liga Champions Eropa.
Bahkan beberapa klub besar seperti Manchester United, Barcelona dan Arsenal dibuat kesulitan dengan kejutan yang diberikan Fiorentina pada masa itu.
Di Livio lahir di Roma pada 26 Juli 1966 dan telah bermain di beberapa klub di Liga Italia sebelum akhirnya bersinar di Juventus pada musim 1993-1999 kemudian Fiorentina pada musim 1999-2005.
BACA JUGA:Duo Kiper Real Ini “Pahlawan”, Berkontribusi 60:40 Persen
Berbeda dengan gelandang bertahan lainnya, Di Livio memiliki postur tubuh yang kecil sehingga dirinya kerap dipanggil dengan sebutan “Tentara Kecil”.
Namun demikian, Di Livio kemampuan mengolah bola dan kontrol yang baik. Bahkan dirinya sering menggiring bola dengan mengecoh beberapa pemain lawan hingga kotak penalti.