BENTENG, KORANRB.ID - Abrasi kembali terjadi di wilayah pantai di Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah atau tepatnya berada diwilayah tempat penangkaran penyu.
Salah satu warga, Zulkarnaedi menjelaskan, abrasi mulai terjadi mulai pukul 03.00 Wib hingga pukul 07.00 WIB, Senin 6 Mei 2024.
Dengan kondisi seperti ini daratan diwilayah Desa Pekik Nyaring atau dekat wilayah penangkaran penyi semakin terkikis terus.
“Bencana abrasi pada saat ini sudah terus terjadi. Bahkan kejadian abrasi ini terus menerus terjadi sejak pertengahan tahun 2023 hingga saat ini,” ungkapnya.
BACA JUGA:Banyak Pengendara Tidak Pede saat Ikut Praktek Ujian SIM, Apa Pemicunya?
Sudah ada beberapa rumah warga yang harus di bongkar oleh warga karena terkena imbas abrasi. Apabila tak di bongkar maka rumah tersebut akan terseret arus pantai.
Saat ini penangkaran atau konservasi penyunyang terancam terkena dampak abrasi tersebut, apabila tak ada tindaklanjut dari pemerintah.
Saat ini jarak penangkaran penyu ke bibir pantai hanya berjarak 3 sampai 4 meter.
“Kejadian abrasi ini sudah banyak memberikan dampak bagi warga. Sebab sudah cukup banyak rumah warga yang harua di bongkar karena kikis abrasi yang semakin meluas,” ujarnya.
BACA JUGA:Ini Alat Permainan yang Berfungsi untuk Perkembangan Balita
Disisi lain ia mengungkapkan jika warga sekitar wilayah abrasi tersebut sudah melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah.
Namun hingga saat ini Pemkab Bengkulu Tengah belum memberikan respon ataupun tindaklanjut terkait kejadian ini.
Pihaknya berharap Pemkab Bengkulu Tengah bisa membangun pembatas laut dengan daratan seperti yang dibangun di sepanjang pantai panjang kota Bengkulu.
“Pemkab Bengkulu Tengah belum ada memberikan tindaklanjut terkait peristiwa abrasi ini. Kami berharap Pemkab Bengkulu Tengah bisa segera mengambil langkah terkait peristiwa ini,” tegasnya. (*)