Bengkulu Utara Dapat Kucuran Rp26 Miliar Lagi Untuk Bangun Jalan

Senin 06 May 2024 - 22:22 WIB
Reporter : Tri Shandy Ramadani
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Bahkan pembangunan tersebut membawa Presiden Joko Widodo untuk turun langsung ke Bengkulu Utara meninjau rencana pembangunan. 

BACA JUGA:Gawat, Harga TBS Kelapa Sawit Mulai Turun Lagi, Pupuk Jadi Masalah Petani di Bengkulu Utara

BACA JUGA:10 Desa di Bengkulu Utara Ajukan Pencairan Dana Desa Tahap II

“Saat ini pembangunan jalan tersebut sudah tuntas dan masyarakat bisa merasakan kualitas jalan yang bagus saat memasuki wilayah Bengkulu Utara hingga menuju Kabupaten Lebong,” terangnya. 

Tahun ini pembangunan akan dilanjutkan dengan jalur yang sama namun melalui wilayah dalam Kota Arga Makmur dengan nilai Rp26 miliar tersebut. 

Jalan desa Kuro Tidur selama ini sudah sangat dinanti masyarakat pembangunannya. 

Jalan Provinsi tersebut memang rusak parah termasuk ada beberapa fasilitas jembatan yang juga sudah mulai abrasi. 

“Saat ini tim dari BPPW sudah turun melakukan pengecekan lokasi pembangunan, rencana pembangunannya juga dengan kualitas yang jauh lebih baik,” pungkas Buyung. 

Selain Balai Prasarana Permukiman Wilayah yang melakukan pembangunan jalan di wilayah BEngkulu Utara melalui dana APBN. 

Bengkulu Utara juga mendapatkan alokasi dana besar pembangunan infrastruktur jembatan di KEcamatan Ketahun, Pinang Raya dan Batik Nau. 

Pekerjaan tersebut akan dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN). 

Namun sampai saat ini pembangunannya belum bisa dilakukan. 

Hal ini karena teganjalkan rencana pengaliran arus lalu lintas dalam rangka pembangunan jembatan tersebut. 

Ini karena sejak dimulainya pembangunan, maka jembatan yang lama akan dibongkar, sehingga seluruh arus lalu lintas yang saat ini melintasi jalan lintas barat PTPN Batik Nau akan dialihkan ke jalan eks Jalinbar sepanjang pantai barat Bengkulu Utara Kecamatan Batik Nau. 

Termasuk kendaraan yang akan dialihkan melintasi jalan eks jalinbar tersebut adalah kendaraan angkutan pertambangan batu bara. 

Masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan eks jalinbar tersebut menolak hal tersebut. 

Kategori :