Pada tanggal 2 Februari 1995, Guti melakukan debut profesionalnya.
Real Madrid berhasil mengalahkan Sevilla dengan skor 4-1, dan Guti masuk sebagai pemain pengganti.
Meskipun tidak mencetak gol, satu assist yang diberikannya saat itu berhasil memikat hati Jorge Valdano, Pelatih El Real kala itu.
Namun, Guti harus bersabar untuk membuktikan kemampuannya di level tertinggi.
Selain masih muda, Real Madrid sering berganti pelatih yang membuatnya sulit mendapatkan kesempatan bermain secara konsisten.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesehatan Jantung, Ini 11 Khasiat Jambu Biji untuk Kesehatan
Setelah Vicente del Bosque kembali menangani Madrid pada 1999, Guti, yang telah lebih matang sebagai pemain, mulai mendapatkan kepercayaan lebih banyak untuk bermain di lini tengah Madrid.
Pada musim 2000/01, Madrid mengalami kehilangan Fernando Morientes, yang merupakan pasangan ideal untuk Raul di sektor penyerangan, karena cedera.
Del Bosque menunjuk Guti untuk menggantikan peran Morientes, dan Guti mampu memenuhi kepercayaan tersebut dengan mencetak 14 gol dalam satu musim.
Ini merupakan rekor gol terbanyak yang pernah dicetak Guti selama membela Real Madrid hingga tahun 2010.
Pada tahun 2010, Guti memutuskan untuk pindah ke Besiktas, namun kepergiannya tampaknya kurang dihargai.
BACA JUGA:BREAKINGNEWS! Final, Dempo - Bang Ken Resmi Berpasangan di Pilgub 2024
Hal ini terasa tidak adil bagi seorang pemain yang telah memberikan segalanya bagi klub.
Selama bertahun-tahun, Guti telah menjadi wakil kapten untuk Raul dan telah melakoni lebih dari 500 penampilan untuk Real Madrid.
Pada saat itu, Guti merasa sedih dan tidak dihargai. Saat ia pensiun pada tahun 2011, Guti bahkan menyatakan bahwa selalu bertahan ketika pemain sekelas Zinedine Zidane datang, tetap tenang saat Ronaldo Nazarrio bergabung, dan menyambut dengan bahagia kedatangan bintang seperti David Beckham.
Meskipun para Galacticos datang dan pergi, Guti tetap setia bertahan. Ini menjadi sebuah ikrar kesetiaan Guti kepada Real Madrid.