“Sejauh ini koordinasi kita terus terjalin dengan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan pangan yang murah dan mudah pada masyarakat,” terangnya.
BACA JUGA: Pabrik Minyak Goreng Mini Dapat Suntikan Modal Rp 5 Miliar
BACA JUGA:Honda Jazz New Kembali Penuhi Pasar Tanah Air, Hadir dengan Penampilan Lebih Elegan
Selain itu saat ini Bulog juga terus melakukan penjualan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Program SPHP tersebut dimana Bulog bekerjasama dengan pedagang untuk menjual beras dengan harga terjangkau.
Beras tersebut bisa menjadi opsi bagi masyarakat jika memang terjadi kenaikan harga beras.
Sejauh ini program tersebut nilainya sudah sangat membantu menekan dan stabilitas harga pangan beras di Bengkulu Utara.
“Karena untuk beras SPHP tersebut dijual dengan standar harga yang ditentukan oleh Bulog,” terangnya.
Sementara itu Murni salah satu pedagang tempe menerangkan jika kenaikan harga kedelai saat ini sudah berdampak pada kenaikan harga tempe dan tahu.
Namun kenaikan tersebut belum terlalu tinggi dan belum berpengaruh pada penjualan pedagang.
“Sejuah ini penjualan masih normal meskipun ada kenaikan harga, karena kenaikan harga yang terjadi memang tidak terlalu tinggi,” terangnya.
Namun jika kenaikan harga kedelai tersebut akan terus terjadi, biasanya akan terus terjadi kenaikan harga.
Bahkan biasanya juga akan berpengaruh pada besaran atau ukuran tempe dan tahu yang dijual.
“Karena harga kacang kedelai juga biasanya sering berubah-ubah dan kadang naik terlalu tinggi, hal ini jika terjadi dalam satu minggu bisa berdampak pada kenaikan harga dan ukuran tempe dan tahu yang bahan bakunya dari kacang kedelai tersebut,” pungkas Murni.