KORANRB.ID - Tiga hari berlangsung dari tanggal 6-8 November 2023, Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Provinsi Bengkulu 2023 ditutup kemarin (8/11). Dari tujuh mata lomba yang ditetapkan, sudah terpilih puluhan pemenang yang juga sudah diumumkan kemarin.
Dalam kegiatan penutupan FTBI tersebut, juga diserahkan piagam penghargaan kepada tiga maestro pelestari dan pegiat bahasa daerah Bengkulu dialek Serawai, bahasa Rejang, dan bahasa Enggano.
BACA JUGA:300 Siswa Rebut Tiket FTBI Nasional
Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si, mengatakan mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mengapresi dan berterima kasih kepada Kantor Bahasa Bengkulu yang telah menginisiasi kegiatan FTBI. Sebab, Bahsa daerah di Provinsi Bengkulu cukup banyak, serta sangat perlu dilakukan pelestarian. Terutama bagi para generasi muda.
"Kalau tidak ada upaya mencegah punahnya dan tidak ada upaya untuk melestarikan ini, tentu suatu saat bahasa daerah akan punah," imbuh Khairil yang juga menutup pelaksanaan FTBI di Asrama Haji Bengkulu, kemarin (8/11).
BACA JUGA:300 Peserta Ikuti FTBI, Rebut Tiket ke Nasional
Pemerintah Daerah sangat mendukung pelaksanaan Revitaliasai Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu. Sebagai salah satu upaya yang akan dilakukan tersebut, dalam waktu dekat pihaknya akan menerbitkan surat terhadap Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Bahasa dan Aksara Daerah di Provinsi Bengkulu.
"Hal tersebut merupakan upaya untuk menjaga kelestarian bahasa daerah kita yang beraneka ragam ini," katanya.
Terbitnya Pergub tersebut, dikatakan Khairil juga akan memperkuat kabupaten/kota untuk bisa mengambil langkah-langkah yang kongkrit, supaya bahasa-bahasa daerah di daerah masing-masing itu tidak hilang.
BACA JUGA:Bangun Persatuan Daerah Melalui Bahasa dan Budaya
"Kita akan segera terbitkan, setelah Pergub sudah keluar kita untuk upaya kongkrit termasuk juga penganggarannya. Sebelum akhir tahun ini, insyaAllah Pergub itu sudah selesai sekarang sudah berproses," demikiannya.
Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd, M.Hum, juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi seluruh tunas bahasa ibu yang sangat bersemangat mengikuti berbagai perlombaan. Selain itu, tak lupa ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, yang sudah mensponsori perlombaan menulis dan membaca aksara ulu pada perhelatan Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Bengkulu Tahun 2023.
Dengan berakhirnya FTBI ini, ia mengatakan seluruh rangkaian Program Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2023 juga resmi selesai.
BACA JUGA:Pejabat Banyak Dinas Luar, Pembahasan RAPBD 2024 Mukomuko Terhambat
“Pada tahun 2024, direncanakan Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bengkulu akan dilanjutkan pada empat dialek bahasa daerah Bengkulu lainnya. Meliputi, bahasa Bengkulu Dialek Pekal, Dialek Pasemah, Dialek Nasal, dan Dialek Lembak," jelas Laily.