KORANRB. ID - Seiring zaman, sistem pembakaran pada mesin-mesin kendaraan saat ini semuanya sudah beralih dari karburator ke injeksi.
Perubahan dari sistem karburator ke injeksi bahan bakar dalam mesin pembakaran internal adalah salah satu evolusi teknologi yang signifikan dalam industri otomotif.
Perubahan dari karburator ke injeksi ini didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, mengurangi emisi dan meningkatkan performa mesin.
Berikut ini perbedaan antara karburator dan injeksi bahan bakar, serta alasan dan dampak dari peralihan teknologi ini.
BACA JUGA:Ditemukan Sejak Tahun 1962, Baru Tahun 2000-an Lampu LED Dipakai di Kendaraan
1. Karburator
Karburator adalah perangkat yang mencampurkan udara dan bahan bakar dalam proporsi yang tepat sebelum campuran ini masuk ke ruang bakar mesin.
Karburator bekerja berdasarkan prinsip tekanan diferensial, ketika udara mengalir melalui venturi (bagian sempit dari karburator), tekanan menurun, menciptakan vakum yang menarik bahan bakar dari mangkuk karburator ke dalam aliran udara.
Komponen utama pada karburator antara lain, throttle valve, jet, float chamber.
Fungsi dari throttle valve adalah menyuplai jumlah campuran udara-bahan bakar yang masuk ke mesin.
BACA JUGA:Cegah Penyakit Mata, Ini 5 Manfaat Sayur Oyong bagi Kesehatan Tubuh
Jet berfungsi mengatur aliran bahan bakar ke venturi.
Float chamber sendiri berfungsi menjaga level bahan bakar konstan untuk memastikan aliran yang stabil.
Adapun kelebihan injeksi adalah desain sederhana dan mudah diperbaiki serta biaya produksi rendah.
Sedangkan kekurangannya karburator adalah kurang efisien dalam pengaturan campuran udara-bahan bakar, terutama pada berbagai kondisi operasi.