"TBC ini dapat menular melalui droplet atau percikan cairan dari saluran pernapasan yang sudah terinfeksi," ujarnya
Maka dari itu Kabid P2P Dinkes Provinsi Bengkulu Ruslian mengingatkan untuk masyarakat agar melakukan etika batuk.
Di tempat terpisah, Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani, SKM, MM mengatakan, timnya mencatat sejak Januari hingga saat ini sehanyak 214 warga Kota Bengkulu orang tengah melakukan pengobatan karena terinfeksi penyakit TBC.
Penderita TBC dipantau oleh Dinas Kesehatan Kota. Diberikan obat-obatan selama 6 bulan hingga 1 tahun tanpa jeda.
BACA JUGA:PPDB SMA/SMK Harus Lebih Transparan!
Dengan banyaknya kasus TBC di Kota Bengkulu, Joni mengimbau kepada masyarakat jika ada keluarga yang terindikasi TBC, diingatkan untuk tidak batuk sembarangan.
Kemudian menggunakan masker, tidak meludah sembarangan.
Rajin melakukan kontrol kesehatan ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
"Selain itu, pengobatan TBC tidak boleh putus atau berhenti mengkonsumsi obat, jika berhenti maka harus memulai kembali dari awal," ujar dia.
BACA JUGA: GTRA Berhasil Redistribusi Tanah Seluas 34.408,43 Hektare, Gubernur: Dukung Reforma Agraria
Kemudian, Joni juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala TBC seperti batuk yang tidak berkesudahan, sesak nafas dan lainnya untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar penyakit tersebut dapat disembuhkan dalam waktu dekat.
Lanjut Joni, untuk mencegah penyebaran TBC, petugas Dinkes Kota Bengkulu terus melakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan dan membawa alat-alat kesehatan seperti pot dahak untuk memeriksa kesehatan masyarakat.
"Edukasi yang digalakkan bagi masyarakat untuk mengenali gejala penyakit TBC seperti batuk berkepanjangan selama lebih dari 3 pekan, demam menggigil, dan kurangnya nafsu makan.
BACA JUGA: DPRD Bengkulu Utara Minta Pemda Evaluasi Dana Desa
Jika menemukan kasus yang mencurigakan, diharapkan warga segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk diperiksa demi pencegahan dan penanganan yang tepat.
“Jika terjangkit silakan berobat jangan disembunyikan sebab itu berbahaya,” tutup Joni.