BACA JUGA:2 Kelompok Tani Terima 50 Kambing Etawa Bantuan Kementerian Pertanian Untuk Pembiakan
Adapun penyebab anak kambing kecentet bisa akibat mengalami diare kronis.
Peningkatan tekanan selama buang air besar akibat diare terus-menerus dapat menyebabkan prolapsus rektum.
Bisa juga karena infeksi parasit, seperti serangan cacing usus atau protozoa yang dapat menyebabkan iritasi dan diare serta meningkatkan risiko kecentet.
Penyebab lain, kekurangan nutrisi sehingga dapat menyebabkan sembelit atau diare yang mana keduanya dapat menyebabkan kecentet.
Kecentet juga dapat disebabkan tekanan intra-abdominal yang meningkat akibat batuk atau muntah yang sering.
Termasuk perubahan mendadak dalam diet yang menyebabkan gangguan pencernaan.
Penyebab yang terakhir, beberapa kambing mungkin memiliki predisposisi genetik untuk prolapsus rektum.
Itulah penyebab anak kambing mengalami kecentet yang harus diperhatikan dengan seksama oleh para peternak.
Untuk gejala anak kambing yang kecentet bisa diketahui melalui bagian dari rektum terlihat menonjol keluar melalui anus.
Bahkan biasanya tampak merah dan bengkak.
Gejala lainnya, anak kambing terlihat gelisah dan menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau nyeri, seperti sering menggosok area belakang atau mengejang.
Bahkan ciri anak kambing yang kecentet mungkin mengalami diare atau sembelit sebelum atau setelah prolapsus terjadi.
Apalagi jika anak kambing mulai kehilangan nafsu makan dan tampak lemas.
Kecentet pada anak kambing adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan segera dan tepat.
Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko prolapsus rektum, melalui manajemen pakan yang baik, kontrol parasit dan menjaga kebersihan lingkungan.