Puasa Tarwiyah dapat dimaknai sebagai berpikir atau merenung. Hal ini dikarenakan hari Tarwiyah identik dengan keadaan berpikir dan merenung, tentang segala peristiwa atau kejadian yang penuh dengan keraguan.
Adapun bacaan niat puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) adalah, "Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta ala".
Artinya, "Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta ala"
Lalu, menjalani Puasa Arafah.
Waktu pelaksanaan Puasa Arafah adalah pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah.
Tepat sehari sebelum Idul Adha. Adapun keutamaan puasa Arafah yang datang dalam hadist shahih, Rasulullah Saw bersabda:
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).
Sebelumnya, baca dulu niat puasa Arafah "Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala" yang artinya, Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta ala".
Puasa ini juga dianjurkan untuk orang yang tak sedang menjalankan ibadah haji. Saat ini secara periodik, Calon Jemaah Haji (CJH) di tanah air juga mulai diberangkatkan ke tanah suci.
Selama di tanah suci, para CJH akan menjalani rangkaian ibadah hingga tuntas.