Maka dari itu berdasarkan hasil rapat inflasi lintas sektor beberapa waktu yang lalu, Pasar Murah menjadi salah satu solusi cepat untuk mengatasi inflasi.
BACA JUGA:Hindari Penyakit, Mulai Sekarang Jaga Pola Makan
BACA JUGA:Warga Desa Sido Makmur Mukomuko Digegerkan Isu Tuyul
Jika tidak ada halangan di awal Juni mendatang akan dilaksanakan.
Pasar murah tersebut selain memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga yang murah.
Juga untuk menstabilkan harga bahan pangan yang mahal, terlebih menjelang Iduladha tahun ini.
"Kita selalu pantau dilapangan berkaitan dengan harga kebutuhan masyarakat baik itu cabai, sayuran, minyak dan kebutuhan lainya, saat ini tengah berangsur naik. Maka dari itu kita saat ini kita mulai mempersiapkan untuk pelaksanaan pasar murah,” ujarnya.
Nantinya pasar murah akan digelar di beberapa kecamatan saja, tidak bisa dilaksanakan di 15 wilayah kecamatan karena keterbatasan tenaga dan keterbatasan biaya.
Sekarang ini, dukungan dana atau anggaran untuk mengelar Pasar Murah masih belum ada.
Namun demikian, Nurdiana optimis jika semua pihak ikut bergerak, maka pasar murah bisa dilaksanakan.
Seperti Dinas Ketahanan Pangan melobi pihak Bulog menyediakan beras SPHP, Dinas Pertanian melobi kelompok tani menyediakan sayuran segar, cabai, bawang dan tanaman lainnya.
"Dan kami dari Disperindag bisa menggerakkan para pelaku UKM termasuk melobi pihak Bank Indonesia agar bisa mensuport kegiatan pasar murah sebelum Hari Raya Idul Adha ini," ujarnya.
Nurdiana menyampaikan, Pasar Murah untuk menekan inflasi di daerah ini harus segera digelar.
Jika tidak, sangat dikhawatirkan harga kebutuhan pangan bagi masyarakat akan terus meroket.
Sebab dari hasil monitoring harga pangan di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Mukomuko.
Hampir seluruh harga kebutuhan pangan naik. Seperti gula putih, bawang merah, cabai, beras dan yang lainnya.