ORANRB.ID - Pablo Emilio Escobar Gaviria, lahir pada 1 Desember 1949, adalah salah satu tokoh kriminal paling terkenal dalam sejarah modern.
Sebagai pemimpin kartel Medellín di Kolombia, Escobar mengendalikan sebagian besar perdagangan kokain di dunia pada puncak kejayaannya.
Meskipun ia dikenal karena kekejamannya, banyak aspek kehidupannya yang diromantisasi dalam budaya populer.
Bahkan saat ini banyak media yang menggambarkan sosok Escobar secara heroik, meskipun kejahatannya bisa dibilang salah satu yang paling kelam dalam sejarah dunia.
Escobar lahir di Rionegro, Kolombia, dan dibesarkan di Medellín. Dari usia muda, ia sudah terlibat dalam aktivitas kriminal, seperti mencuri mobil dan menjual rokok selundupan.
BACA JUGA: Cara Membuat Bolu Pisang Lezat dan Mudah, Begini Resepnya Untuk Kamu Coba Di Rumah.
Namun, kejahatan kecil ini hanyalah awal dari karir kriminalnya yang lebih besar.
Pada 1970-an, Escobar mulai terlibat dalam perdagangan kokain. Dengan kemampuan bisnis dan kekejamannya, ia segera membangun kekaisaran narkoba yang tak tertandingi.
Pada puncak kekuasaannya di 1980-an, Escobar mengendalikan hingga 80% perdagangan kokain ke Amerika Serikat.
Kartel Medellín menghasilkan sekitar $22 miliar per tahun, menjadikan Escobar salah satu orang terkaya di dunia.
Namun, kesuksesannya dibangun di atas kekerasan ekstrem. Escobar terlibat dalam ribuan pembunuhan, termasuk pejabat pemerintah, polisi, wartawan, dan warga sipil.
Ia tidak segan menggunakan bom dan penembakan massal untuk mengintimidasi dan mengeliminasi musuh-musuhnya.
BACA JUGA:Onderdil Bekas Sepeda Motor Jangan Dibuang, Bermanfaat Sebagai Perabotan Rumah
Meski terkenal sebagai penjahat yang kejam, Escobar sering digambarkan secara simpatik atau heroik dalam film, serial TV, dan buku.
Salah satu contoh paling terkenal adalah serial Netflix "Narcos," yang mengisahkan kehidupan dan karir Escobar.
Dalam berbagai media, Escobar sering digambarkan sebagai seorang "Robin Hood" modern yang mendistribusikan kekayaan di kalangan masyarakat miskin di Medellín.
Ia dikenal karena mendirikan rumah sakit, stadion sepak bola, dan perumahan untuk kaum miskin.
Romantisasi Escobar memunculkan kritik karena mengaburkan kenyataan kejahatan brutal yang dilakukannya.
Representasi ini sering kali mengabaikan penderitaan yang ia sebabkan bagi ribuan orang.
BACA JUGA:Luka di Tubuh Sulit Kering? Coba 5 Makanan Ini Insya Allah Sembuh
Banyak keluarga korban kekerasan Escobar merasa bahwa penggambaran ini meremehkan rasa sakit dan kehilangan yang mereka alami.
Lebih jauh, romantisasi ini dapat memengaruhi generasi muda, memberi kesan bahwa gaya hidup kriminal adalah cara yang glamor dan menguntungkan untuk mencapai kekuasaan dan kekayaan.
Jatuhnya Kekuasaan Escobar
Pablo Escobar, pemimpin kartel Medellín, akhirnya jatuh akibat gabungan upaya berbagai pihak yang terdiri dari pemerintah Kolombia, agen penegak hukum internasional, dan kelompok paramiliter.
Berikut adalah beberapa entitas utama yang berperan dalam menjatuhkan kekuasaan Escobar:
1. Pemerintah Kolombia
Pemerintah Kolombia, khususnya melalui Pasukan Khusus Nasional Kolombia dan unit polisi elit yang dikenal sebagai Search Bloc (Blok Pencari), memainkan peran kunci dalam perburuan Escobar.
BACA JUGA:UPDATE: Harga Emas Batangan Antam Terbaru di Pegadaian, Selasa 28 Mei 2024
Blok Pencari dibentuk pada tahun 1989 dengan tujuan khusus untuk menangkap Escobar dan anggota kartelnya.
Unit ini bekerja tanpa lelah dalam mengumpulkan intelijen, melakukan penggerebekan, dan menyisir wilayah Medellín serta sekitarnya.