Mengenal Sakarin: Pemanis yang Rasanya 300 Kali dari Manisnya Gula

Jumat 31 May 2024 - 15:10 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Riky Dwiputra

Sakarin tidak dimetabolisme oleh bakteri di mulut, sehingga tidak menyebabkan kerusakan gigi.

2. Gula (Sukrosa)

Gula dengan cepat dipecah menjadi glukosa dalam tubuh, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.

Ini bisa menjadi masalah bagi penderita diabetes. Gula dapat dimetabolisme oleh bakteri di mulut, menghasilkan asam yang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan karies.

Aplikasi dalam Produk Makanan

1. Sakarin

Sakarin sering digunakan dalam minuman diet, makanan ringan rendah kalori, dan produk kesehatan gigi.

Sakarin stabil pada suhu tinggi dan berbagai kondisi pH, membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi makanan dan minuman.

2. Gula (Sukrosa)

Gula digunakan secara luas dalam berbagai produk makanan dan minuman, dari roti hingga minuman bersoda.

Gula tidak hanya memberikan rasa manis tetapi juga berperan dalam tekstur, warna, dan fermentasi dalam proses pembuatan makanan.

Meskipun sakarin dan gula keduanya memberikan rasa manis, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam intensitas, profil rasa, komposisi kimia, dan dampak kesehatan.

Sakarin, dengan rasa manis yang sangat kuat dan bebas kalori, cocok untuk diet rendah kalori dan penderita diabetes, meskipun after taste pahitnya bisa menjadi masalah.

Gula, dengan rasa manis yang alami dan serbaguna, tetap menjadi pilihan utama dalam banyak aplikasi kuliner, meskipun konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan. (**) 

Kategori :