Berjalannya waktu, nama kejuaraan resmi berganti menjadi Piala AFF pada tahun 2008.
Saat perusahaan mobil asal Jepang menjadi sponsor, nama resmi kejuaraan pun berganti menjadi Suzuki AFF Cup.
Per November 2024 nanti, nama kejuaraan kembali resmi berganti menjadi Asean Championship Mitsubishi Electric Cup 2024.
Sayangnya, kejuaraan antar negara-negara asia tenggara ini tak masuk dalam kalender resmi FIFA.
Pertandingan dalam kejuaraan ini hanya dianggap sebagai pertandingan persahabatan saja, sehingga bentuk kemenangan yang diraih oleh kontestan tidak berpengaruh pada peringkat FIFA.
Karena tidak masuk dalam kalender FIFA , maka klub juga tidak wajib untuk melepas pemainnya ketika kejuaraan berlangsung.
Kejuaraan serupa juga ada di belahan asia lainnya.
BACA JUGA:Realisasi Pupuk di Bengkulu Subsidi hingga April Baru 30 Persen
Yakni, Piala EAFF yang mempertemukan negara-negara di Asia Timur, SAFF (Asia Selatan), WAFF (Asia Barat) dan CAFA (Asia Tengah).
Dari sederet fakta di atas, sangat masuk akal jika kemudian suara-suara sumbang mengemuka kepada piala AFF (kini Asean Championship) selevel dengan piala Chiki.
Lantas, bagaimana prestasi Timnas Indonesia di Piala AFF?
Sejak bergulir pada 1996, belum sekalipun Timnas sukses mencicipi gelar juara.
Thailand adalah negara terbanyak peraih gelar juara. Negeri gajah putih itu, sukses menjadi juara sebanyak 7 kali.
Yakni, pada 1996, 2000, 2002, 2014, 2016, 2020 dan 2022.
Peringkat kedua ada Singapura sebanyak 4 kali, pada 1998, 2004, 2007 dan 2012. Lalu, Vietnam 2 kali pada 2008 dan 2018.
Negara tetangga Malaysia, sempat merasakan sekali menjadi juara pada 2010.