KORANRB.ID - Di era digital saat ini, wartawan menghadapi berbagai dilema dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Terutama karena maraknya informasi palsu atau hoaks sehingga integritas wartawan semakin dipertaruhkan.
Tidak sedikit wartawan yang terjerumus kasus hoax karena kurangnya penggalian informasi secara akurat.
Belum lagi tekanan-tekanan yang dihadapi wartawan terkait kebebasan informasi, baik dari eksternal maupun internal perusahaan pers yang menaunginya.
Adanya kemungkinan keberpihakan pimpinan media terhadap elite politik maupun penguasa, juga semakin menyudutkan posisi wartawan dalam menjalankan profesinya secara profesional.
BACA JUGA:Jangan Pernah Meremehkan Orang, ‘Hidup Ibarat Roda yang Berputar', Nasib Manusia Tidak Ada yang Tahu
Ditambah semakin dipersempitnya kebebasan wartawan dalam penggalian informasi yang entah itu terjadi karena kesengajaan atau semata kelalaian dari pihak-pihak tertentu.
Berikut 6 dilema yang dihadapi wartawan di zaman serba hoax:
1. Kecepatan dan Akurasi
Dalam dunia jurnalisme online, ada tekanan besar untuk menjadi yang pertama melaporkan berita.
Hal ini sering kali menyebabkan wartawan dan organisasi berita tergesa-gesa untuk mempublikasikan informasi sebelum diverifikasi sepenuhnya.
Banyak media mengandalkan pendapatan dari iklan yang didorong oleh jumlah klik.
Ini menambah tekanan untuk memposting berita secepat mungkin guna menarik perhatian pembaca.
BACA JUGA:Pentingnya Media Bersikap Independen, Jika Tidak Apa Dampaknya?
Kecepatan yang diprioritaskan atas akurasi dapat menyebabkan kesalahan dalam pelaporan, menyebarkan informasi yang belum diverifikasi atau salah.