Penggunaan aksesori listrik tambahan seperti lampu tambahan, klakson besar atau peralatan elektronik lain yang tidak sesuai dengan kapasitas kelistrikan motor dapat menyebabkan kiprok bekerja lebih keras dan menghasilkan panas berlebih.
Kabel yang tidak sesuai atau sambungan yang longgar dapat meningkatkan beban pada kiprok, menyebabkan panas berlebih.
3. Arus dan Tegangan yang Tidak Stabil
Alternator yang menghasilkan tegangan atau arus yang terlalu tinggi dapat membebani kiprok dan menyebabkan kerusakan pada jangka panjang.
Alternator yang tidak bekerja dengan stabil dapat menghasilkan fluktuasi tegangan yang merusak kiprok.
BACA JUGA:Mantan Suami Tikam Kekasih Mantan Istri di Apotek RS An-Nissa Hingga Meninggal
Aki yang sudah lemah atau rusak dapat menyebabkan beban kerja kiprok meningkat karena kiprok harus terus-menerus menstabilkan tegangan yang masuk ke sistem kelistrikan.
Sambungan aki yang longgar atau kotor dapat menyebabkan arus tidak stabil, membebani kiprok dan berpotensi merusaknya.
4. Masalah pada Sistem Kabel dan Konektor
Kabel yang aus atau terputus dapat menyebabkan arus listrik tidak mengalir dengan baik, mengakibatkan kiprok bekerja lebih keras untuk menstabilkan tegangan.
Korsleting pada sistem kabel bisa menyebabkan lonjakan arus yang merusak komponen elektronik termasuk kiprok.
Konektor yang longgar dapat menyebabkan kontak listrik yang buruk, mengakibatkan arus yang tidak stabil dan memaksa kiprok bekerja ekstra.
BACA JUGA:Pohon Besar Tumbang Menimpa Camp 4 Penambang Emas, 1 Warga Kabupaten Kaur Meninggal
Konektor yang berkarat dapat meningkatkan resistansi dan menyebabkan pemanasan berlebih serta ketidakstabilan arus.
5. Faktor Usia dan Pemakaian
Seperti komponen elektronik lainnya, kiprok memiliki umur pakai tertentu.