Kemenangan ini menandai titik balik dalam bagaimana tim-tim Eropa mendekati dan menantang dominasi tiki-taka.
Meskipun tiki-taka tidak lagi mendominasi, prinsip-prinsip dasar dari permainan berbasis penguasaan bola tetap relevan.
Pelatih seperti Pep Guardiola terus menyesuaikan pendekatan mereka dengan menggabungkan elemen-elemen dari berbagai gaya taktik modern.
Sepakbola selalu berkembang, dan fleksibilitas serta inovasi adalah kunci keberhasilan.
BACA JUGA:Isuzu Panther: Legenda yang Hilang Tergerus Zaman
Hancurnya tiki-taka dalam sepakbola dunia adalah hasil dari adaptasi taktik lawan, evolusi strategi permainan, perubahan generasi pemain, dan meningkatnya tekanan fisik serta intensitas dalam permainan.
Meskipun tidak lagi dominan, warisan tiki-taka tetap mempengaruhi banyak aspek dari cara tim bermain dan mengembangkan strategi mereka.
Sepakbola terus berevolusi, dan gaya bermain yang sukses adalah yang mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Untuk mengalahkan tiki-taka, beberapa teknik bermain telah terbukti efektif. Berikut adalah beberapa strategi yang telah digunakan dengan sukses untuk mengatasi dominasi tiki-taka:
1. High Pressing (Tekanan Tinggi)
High pressing adalah strategi yang melibatkan tekanan tinggi terhadap pemain lawan segera setelah mereka mendapatkan bola.
BACA JUGA:Bahaya! Jangan Biarkan Lama Mobil Tanpa Garasi, Dampaknya Bikin Anda Menangis
Tim yang menerapkan high pressing berusaha memaksa pemain lawan membuat kesalahan di daerah pertahanan mereka sendiri.
Strategi ini mengurangi waktu dan ruang yang dimiliki pemain tiki-taka untuk mengontrol bola dan membuat keputusan.
Contoh:
Liverpool di bawah Jürgen Klopp dikenal dengan strategi gegenpressing, yang menekankan pada tekanan tinggi dan serangan balik cepat segera setelah kehilangan bola.