Kisah Hancurnya Tiki-Taka dalam Sepakbola Catalan

Selasa 04 Jun 2024 - 18:26 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Fazlul Rahman

Contoh:

Bayern Munchen di bawah Jupp Heynckes pada semifinal Liga Champions 2013 melawan Barcelona.

Bayern menggunakan kekuatan fisik dan intensitas tinggi untuk mendominasi Barcelona.

5. Man-Marking (Penjagaan Satu lawan Satu)

Penjagaan satu lawan satu melibatkan menugaskan pemain tertentu untuk menjaga lawan mereka secara ketat sepanjang pertandingan.

BACA JUGA:Kenali 10 Hal yang Bisa Menyebabkan Throttle Body Mobil Rusak, Jangan Sepelekan

Strategi ini dapat digunakan untuk mengurangi pengaruh pemain kunci dalam sistem tiki-taka.

Contoh:

Tim-tim seperti Inter Milan di bawah José Mourinho pada semifinal Liga Champions 2010 menggunakan man-marking untuk membatasi kreativitas pemain kunci Barcelona seperti Lionel Messi dan Xavi Hernandez.

6. Flexibility in Formation (Fleksibilitas Formasi)

Fleksibilitas dalam formasi memungkinkan tim untuk menyesuaikan strategi mereka sesuai situasi pertandingan.

Tim yang mampu berganti-ganti antara berbagai formasi selama pertandingan dapat mengejutkan lawan dan mengatasi kekakuan strategi tiki-taka.

Contoh:

Tim-tim modern sering menggunakan berbagai formasi dinamis yang dapat berubah tergantung pada fase permainan, seperti 4-4-2 menjadi 4-3-3 saat menyerang dan kembali ke 4-5-1 saat bertahan.

BACA JUGA:UPDATE: Harga Emas Batangan Antam Terbaru di Pegadaian, Selasa 4 Juni 2024

Dari fakta di atas, bisa disimpulkan bahwa mengalahkan tiki-taka memerlukan pendekatan yang cermat dan disiplin.

Kategori :