Apalagi, saat ini, sudah ada empat orang penerbang paralayang Lebong yang sudah lulus Sekolah Penerbang Paralayang.
Empat orang ini, belum bisa melaksanakan latihan dilokasi Bukit Pabes, karena lokasi take off yang belum memadai.
"Kita bersama Pemda lebong menyekolahkan empat orang siswa paraayang. Dengan usia produktif antara 16 sampai 19 tahun. Alhamdulillah sekarang sudah mendapatkan lesensi terbang. Namun masih terkendala lokasi latihan untuk dijadikan atlet paralayang Lebong," ujar Dian.
Jika fasilitas Take Off dan Landing Olahraga Paralayang sudah sempurna, anak-anak yang sudah menjalani sekolah terbang paralayang bisa mengasa kemampuan mereka dilokasi Bukit Pabes serta dapat meningkatkan kualitas terbang.
BACA JUGA:Usulan CASN Lebong Masih Menanti SK KemenPAN-RB
"Dengan sering latihan terbang, kedepannya mereka juga bisa meningkatkan level terbang mereka dari PL1 menuju PL2. Itulah yang disarankan untuk mengikuti prestasi olahraga paralayang," tuturnya.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lebong merencanakan, 2024 ini akan melengkapi sarana dan prasarana olahraga dan wisata Paralayang Bukit Pabes dengan menambah dua unit parasut serta akan membangun lokasi landing hingga take off paralayang.
Hal ini disampaikan, Kepala Disparpora Lebong Riki Irawan, S.Sos, M.Si beberapa waktu lalu. Disparpora Lebong akan mempersiapkan pematangan lahan untuk lokasi take off hingga lokasi landing paralayang.
Infrastruktur penunjang juga akan dikerjakan oleh Dinas PUPR-Hub Lebong tahun 2024 yang berkerjasama dengan Kodim 0409 Rejang Lebong.
"Saat ini Dinasti PUPR-HUB dan Kodim 0409 Rejang Lebong sedang membuka akses jalan," ucapnya.
Melaui pembangunan sarana dan prasarana diharapkan bisa meningkatkan eksistensi potensi wisata maupun olahraga paralayang di Provinsi Bengkulu.
"Saat ini Kabupaten Lebong menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Bengkulu yang sedang mengembangkan paralayang," ujarnya.
Pengembangan Paralayang Bukit Pabes ini merupakan salah satu program unggulan soprt tourism yang saat ini dikembangkan oleh Pemkab Lebong.
"Kami sangat berharap stake holder terkait dapat terus mendukung program ini hingga sukses," tutupnya.