MUKOMUKO, KORANRB.ID – Meningkatkan kestabilan ekosistem di Kabupaten Mukomuko hingga saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus mendorong dan memaksimalkan nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Meskipun tahun 2024 nilai IKLH Mukomuko sudah mencapai 69,44.
Tentunya dalam upaya peningkatan parameter IKLH, DLH membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Baik pemangku kawasan hutan dan pemberi kewangan penerbitan perizinan usaha.
“Saat ini IKLH kita diangka 69,44. Melihat dari parameter yang ditetapkan, nilai tersebut terkatagori sedang,’’ kata Kepala DLH Kabupaten Mukomuko, Budiyanto, S.Hut, M.IKom.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Disnakkeswan Provinsi Bengkulu Vaksin 15 Ribu Sapi
Budi menjelaskan, untuk mendukung program peningkatan IKLH, DLH Mukomuko akan bekerja sama dengan Kesatuan Pengelolan Hutan Produksi (KPHP) Mukomuko berkaitan dengan peningkatan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) melalui kegiatan sosialisasi ke desa-desa penyanggah kawasan hutan.
Selain itu juga karena sebagian besar kawasan hutan di Mukomuko ini Hutan Produksi yang menjadi kewenangan KPHP, maka DLH akan meminta KPHP bersama mendata kawasan yang dikuasai oknum dan dialih fungsikan lahan menjadi perkebunan untuk dilaporkan ke Kementerian.
“Pada dasarnya kita ingin ekosistem lingkungan tetap terjaga sehingga parameter IKTL yang diberikan kementerian di Mukomuko tetap baik, maka dari itu kami akan meminta berkolabirasi,” ujarnya.
BACA JUGA:Mendekam di Lapas Kota Bengkulu, Mirin Ajib Kembali Diperiksa Jaksa
Budi menambahkan, selain IKTL, parameter pembentuk kualitas lingkungan hidup yang digunakan untuk menghitung IKLH di Mukomuko terdiri dari Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL).
Baik IKU maupun IKA ini, juga membutuhkan kerja sama dengan intansi lainnya terkait pengawasan kelestarian air dan udara yang ada di Kabupaten Mukomuko.
“Kami akan mengajak Dinas Perizinan, Dinas Perikanan memantau dan mengawasi agar air dan udara kita tetap sehat meskipun Kabupaten Mukomuko memiliki banyak industri seperti pabrik kelapa sawit,” sampainya.
Selain itu juga tahun ini, untuk mendukung IKLH Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui DLH akan membangun ruang terbuka hijau (RTH). Luasan RTH sekitar 2 hektare dengan anggaran disiapkan kurang lebih Rp 900 juta yang sumber dana bagi hasil (DBH) kelapa sawit.
BACA JUGA: RS Pratama Ipuh Rp61 Miliar Belum Dioperasikan, Dinkes: 2 Kendala Jadi Penghalang
"Alhamdulillah, tahun ini kita akan membangun RTH di depan RSUD Mukomuko. Pembangunan RTH ini tidak lain untuk meningkatkan IKLH di Kabupaten Mukomuko,’’ ujar Budi.
Budi juga menjelaskan, upaya peningkatan IKLH yang dilakukan tidak lain guna menjaga lingkungan agar tetap terjaga kualitasnya khususnya udara diwilyah perkotan.