KORANRB.ID – Bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Kabupaten Kaur mengalami kekosongan Kamis, 6 Juni 2024.
Terpantau di SPBU Bintuhan antrean kendaraan baik roda dua maupun roda empat mengular sampai ratusan meter.
Salah satu pengendara yang sedang mengantre, Sirat warga Desa Padang Genteng, Kecamatan Kaur Selatan mengatakan terhitung sudah dua hari BBM di SPBU Bintuhan kosong.
BACA JUGA:Listrik di Sumsel, Jambi dan Bengkulu Pulih 100 Persen, Begini Penjelasan PLN
Ia yang berprofesi sebagai sopir travel sangat menyayangkan hal ini, karena untuk bisa berangkat mencari penumpang mobil yang dikendarainya memerlukan BBM.
"Sudah dua hari saya tidak berangkat antar penumpang, BBM kosong. Kata orang SPBU, BBM ini masih akan kosong sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan," katanya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan saat dimintai keterangan terkait dengan hal ini mengatakan, sekarang pihak Pertamina tengah mengupayakan agar BBM subsidi tetap bisa disalurkan untuk masyarakat Bengkulu khususnya.
BACA JUGA:Masyarakat Bengkulu Harus Manfaatkan Program Magang ke Jepang
Meskipun sekarang pipa masih dalam tahapan perbaikan, pihaknya telah meminta suplai BBM dari luar Provinsi Bengkulu dan sekarang sedang dalam tahapan pengiriman.
"Memang ada keterlambatan penyaluran ke beberapa SPBU di wilayah tersebut dikarenakan kondisi jalan dan jarak tempuh,” jelasnya.
Ia menjelaskan Pertamina sudah menyuplai sebanyak 26 kiloliter (KL) untuk pertalite dan 16 KL bio solar.
BACA JUGA:Berlangsung Meriah, Gubernur Rohidin Minta MTQ jadi Penguatan Nilai Keislaman
Ia mengharapkan warga yang terdampak diminta untuk tetap tenang karena pihak Pertamina menjamin stok BBM pasti akan segera tersedia dalam waktu dekat hanya tinggal menunggu pengiriman.
Nikho juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu tidak pasti yang banyak disebar.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak membeli BBM secara berlebihan. Serta masyarakat jangan mudah terpancing atas informasi yang belum tentu kebenarannya, jangan sampai kekhawatiran masyarakat dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," imbaunya.(**)