Menurutnya, jumlah guru ASN terus berkurang setiap tahun karena ada yang meninggal, pensiun, atau mutasi ke daerah lain. Namun, penerimaan ASN dalam lima tahun terakhir tidak ada.
"Pada tahun 2023, diperkirakan ada minimal 80 guru yang akan pensiun.
Situasinya tidak jauh berbeda untuk tahun 2024, dengan keberangkatan pensiunan setiap bulan," jelasnya.
BACA JUGA:Hemat untuk Jangka Panjang, Ini Manfaat Penggunaan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Listrik
Untuk mengatasi kekurangan guru tersebut, pihaknya telah mengajukan usulan penambahan ke Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui seleksi CASN dan PPPK.
Pada tahun 2022, daerah tersebut mendapatkan kuota penerimaan PPPK sebanyak 141 orang, dan pada tahun 2023, kuota tersebut meningkat menjadi 300 orang.
“Kita pada dasarnya ingin mengusulkan sebanyak mungkin formasi guru, hanya saja pemerintah pusat pun tentu akan melihat sejauh mana prioritas kita nantinya.
Dan setiap usulan pun belum tentu sepenuhnya diakomodir,” beber Noprianto.
BACA JUGA:Maksimal Hanya 3 Negara ASEAN Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Daftarnya
Noprianto tidak menampik saat ini ketersediaan tenaga guru ASN di 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong masih kekurangan, dengan jumlah 1.879 orang hingga akhir 2023.
Kekurangan ini diatasi dengan keberadaan 1.789 guru berstatus honorer.
Terkait kebutuhan guru dari jalur PPPK, Ia menambahkan pihaknya akan terus mengupayakan rekrutment PPPK tenaga guru setiap tahunnya.
Ia menjelaskan bahwa jumlah guru baik berstatus ASN dan honorer yang mengajar di TK, SD dan SMP di wilayah tersebut saat ini mencapai 3.668 orang, yang terdiri dari 1.879 guru berstatus ASN dan 1.789 orang berstatus guru honorer.
BACA JUGA:Masjid Tertua di Indonesia ini Sudah Berusia Lebih dari 500 Tahun, Simbol Penyebaran Islam di Jawa
"Jumlah guru yang ada di Kabupaten Rejang Lebong ini masih kurang walaupun sudah dapat kuota guru PPPK, kita setiap tahunnya akan terus mengusulkan penambahan guru melalui PPPK.
Dengan jumlah guru berstatus PNS saat ini yang mencapai 1.900 orang, setidaknya kita membutuhkan tambahan sekitar 1.000 orang guru lagi untuk memenuhi standar satuan pendidikan yang ada di daerah kita," demikian Noprianto.