Bonus Demografi Jadi Modal Dasar untuk Demand Side
Jumlah penduduk Indonesia sekitar 265 juta orang. Sebanyak 87 persen merupakan muslim atau berkisar 230 juta orang. Walaupun bukan negara Islam, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Jadi, kondisi demografi tersebut merupakan bonus bagi industri keuangan syariah di Indonesia.
BACA JUGA:PBNU Kelola Tambang Bekas PT Kaltim Prima Coal Milik Bakrie Group
BACA JUGA:Setelah Jakarta, Ini Kota Tujuan Ekspansi Kuliner Halal asal Korea Selatan Selanjutnya
Tren Masyarakat Beralih Menggunakan Produk Syariah
Market share keuangan syariah di Indonesia sebelumnya hanya 7 persen, per 2023 sudah naik menjadi sekitar 11 persen. Sejalan dengan adanya tren masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan produk-produk syariah. BSI pernah melakukan survei mengenai frekuensi masyarakat terhadap produk perbankan maupun keuangan syariah.
Sebanyak 20,6 persen adalah kelompok masyarakat yang dinamakan conformist. Artinya, apa pun yang terjadi harus menggunakan produk dan layanan perbankan syariah. Tidak memikirkan benefit maupun layanan.
Kemudian, terdapat kelompok universalis sebanyak 26 persen. Ciri-cirinya, masyarakatnya yang well educated, muslim, lebih demanding, mencari layanan yang lebih baik, pricing produk yang lebih baik, dan menginginkan fitur-fitur produk yang lebih baik.
Jadi, penetrasi masyarakat Indonesia terhadap layanan perbankan ataupun keuangan syariah kalau dua kelompok itu dijumlahkan berkisar 46 persen. Dengan demikian, sebenarnya potensinya demand tinggi.