Jika seseorang memiliki faktor genetik yang menyebabkan pertumbuhan terhambat, ini dapat menyebabkan kurang tinggi meskipun asupan nutrisinya mencukupi.
3. Kurang Energi (Kurus)
Kurang energi atau kurus merupakan masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh remaja.
Masalah kesehatan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal yang kerap diacuhkan oleh orang tua ataupun remaja itu sendiri.
Remaja yang tidak mendapatkan cukup nutrisi dari makanan mereka mungkin mengalami kekurangan energi atau kekurangan berat badan.
Kekurangan asupan nutrisi yang mencakup protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Beberapa remaja mungkin mengalami gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa, yang menyebabkan mereka mengurangi asupan makanan secara drastis atau melakukan perilaku muntah untuk mengontrol berat badan.
4. Kegemukan (Obesitas)
Kegemukan atau obesitas adalah masalah kesehatan yang serius yang dapat memengaruhi remaja.
Terkadang kegemukan ini terjadi dikarenakan keinginan orang tua itu sendiri.
Sebab orang tua pasti akan sangat senang apabila anaknya memiliki nafsu makan yang tinggi sehingga anaknya memiliki tubuh yang gemuk.
Namun tanpa di sadari oleh orang tua, remaja yang memiliki badan yang gemuk tersebut memiliki beberapa resiko penyakit yang menyerangnya.
Memiliki badan yang gemuk dikarenakan biasanya kerap mengonsumsi makanan cepat saji, makanan olahan, makanan tinggi lemak dan gula, serta minuman bersoda dapat menyebabkan penimbunan lemak berlebih dalam tubuh remaja.
Gaya hidup yang kurang aktif, seperti menghabiskan banyak waktu di depan layar komputer atau televisi, serta kurangnya latihan fisik, dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh.
Faktor genetik juga dapat memengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami obesitas.
Jika ada riwayat obesitas dalam keluarga, seseorang mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menjadi gemuk.