“Harapan kita, bangunan yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Jangan sampai terkesan terbengkalai,” tutupnya.
Dari pantauan RB, beberapa GOR yang kurangnya perawatan di Kabupaten Lebong, diantaranya GOR yang berada di Kecamatan Tubei, tempatnya di sebelah Rumah Dinas Bupati Lebong.
Saking kurangnya perawatan, halaman GOR ini ditumbuhi rumput ilalang yang terbilang tinggi dan sampah berserakan dimana-mana.
BACA JUGA:Lahan Pemda Bengkulu Utara akan Disiapkan Sertifikat Tanah Elektronik
Tidak hanya itu, bagian dalam GOR juga terkesan tidak dijaga, atap yang sudah ada yang bocor, cat di tembok terlihat kusam dan beberapa bagian sudah berlumut.
Kemudian, GOR Mini yang berada di Tanjung Agung, Kecamatan Tubei, juga terkesan tidak dirawat, bahkan terlihat terbengkalai.
Kondisi ini, terlihat jelas dari bagian depan GOR, atap bocor, tembok kusam dan berlumut bahkan beberapa kaca jendela sudah ada yang pecah.
Tidak hanya itu, halaman GOR ini sangat bersemak, rumput tumbuh subur dan menjulang tinggi, dan sampah bertebaran di halaman GOR.
BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Akan Tetapkan Tersangka Penganiayaan Murid SD
Bagian luar, sudah pasti akan sama dengan bagian dalam GOR, bahkan bagian dalam GOR lebih mengenaskan dan sudah terbilang tidak layang digunakan sebagai sarana dan prasarana Olaharga.
Melihat Kondisi ini, warga Kabupaten Lebong seorang aktivis Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Bengkulu, Anjar Wahyu Wijaya menilai, kondisi GOR yang kurang terawat ini, menunjukan kurangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lebong terhadap sarana dan prasarana olaharga yang ada di Kabupaten Lebong.
“Pemerintah terlalu abai yang jelas, kalau tidak abai, tidak mungkin bangunan yang ada tidak dilakukan perawatan, setidaknya disiapkan anggaran untuk perawatan,” kritik Anjar.
Anjar menilai, jika benar Pemerintah ingin mengangarkan untuk perbaikan fasilitas GOR, dia meminta juga disiapkan anggaran untuk perawatan.
“Percuma diperabiki kalau tidak dirawat, jadi harus di imbangi anatara perbaikan dan perawatan,” tutupnya.