Salah satunya seperti memanfaatkan pangan lokal sebagai PMT, seperti contohnya sosis berbahan baku ikan lele yg di Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan.
BACA JUGA:Tayang Lelang, 11 SMP di Seluma Direhab Pakai DAK Rp 15,9 Miliar
BACA JUGA:BaBe Tais Salurkan Kredit Rp12,1 Miliar ke 164 PPPK Kabupaten Seluma
Karena pada pekan lalu, pemanfaatan pangan lokal tersebut sebagai PMT mendapatkan penghargaan ditingkat Provinsi Bengkulu. Yakni Kabupaten Seluma menjadi juara 1 kategori Inovasi terbaik penanganan stunting.
“Selain membantu angka penurunan stunting, pemanfaatan pangan lokal dari sosis lele mampu mendongkrak perekonomian warga sekitar, serta mengharumkan nama Kabupaten Seluma ditingkat Provinsi Bengkulu atas inovasinya. Hal inilah yang harus dilakukan oleh posyandu yang ada di Seluma,” harap Rudi.
Selain itu juga, Ketua Satgas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Wakil sekaligus Wakil Bupati Seluma, Drs. Gustianto berharap agar para Kepala Desa (Kades) dapat berpartisipasi aktif.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni membantu menggerakkan dan menyediakan makanan tambahan untuk anak anak yang berpotensi mengalami gejala stunting maupun yang sudah terkena stunting.
Cara ini diyakini cukup efektif dalam melakukan intervensi terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Seluma.
Saat ini Satgas TPPS Kabupaten Seluma juga telah menyampaikan hal tersebut kepada para Kades melalui surat dari Bupati Seluma agar segera dapat dilaksanakan.
“Kita sudah melakukan berbagai interversi agar angka stunting menurun, salahsatu yang baru dilakukan yakni menyurati para Kades agar membantu memberikan makanan tambahan kepada anak yang terkena stunting maupun yang berpotensi stunting,” tegas Gustianto.
Untuk diketahui, saat ini angka stunting di Kabupaten Seluma mengalami peningkatan hingga diatas 24 persen. Sebelumnya angka stunting berada di angka 22,1 persen.
Kasus stunting di Kabupaten Seluma tersebar hampir di setiap kecamatan, namun kecamatan penyumbang angka stunting terbesar yakni Kecamatan Sukaraja.
Adapun desa di Kecamatan Sukaraja yang angka stuntingnya mengalami kenaikan yakni Desa Bukit Peninjauan I, Desa Bukit Peninjauan II dan Desa Sari Mulyo.
“Berdasarkan hasil survei sementara, angka kasus stunting di Kabupaten Seluma kembali naik diangka 24 persen, dan kecamatan dengan kasus stunting terbanyak yaitu Kecamatan Sukaraja,” ujar Gustianto.
Dikatakannya bahwa adanya kenaikan tersebut salah satu faktornya karena adanya kesalahan dalam pola asuh orang tua, sehingga memicu terjadinya anak dengan kondisi stunting.
Contoh kasusnya yakni anak dalam usia perkembangan kurang diberi asupan bergizi oleh orangtuanya, padahal disaat masa pertumbuhan, anak akan banyak bergerak sehingga membutuhkan asupan energi dan gizi yang cukup untuk mengimbanginya.