BACA JUGA:Ternyata Setiap Marka Jalan Punya Arti Tersendiri, Jadi Faktor Penunjang Keselamatan Berkendara
3. Ketidakmampuan Mengidentifikasi Emosi.
Ada juga kemungkinan bahwa seseorang mungkin tidak sepenuhnya menyadari atau memahami emosi yang mereka rasakan.
Mereka mungkin merasa marah, tetapi tidak tahu persis mengapa mereka merasa seperti itu, yang dapat menyebabkan kebingungan dan frustrasi tambahan.
4. Perasaan Tidak Diperhatikan atau Tidak Dipahami.
Kadang-kadang, perasaan marah yang tiba-tiba dapat menjadi cara untuk mengekspresikan kebutuhan yang tidak terpenuhi atau perasaan tidak diakui.
BACA JUGA:Pengumuman Kelulusan SD dan SMP, 3 Siswa Bengkulu Tengah Tak Lulus, Ini Rinciannya
Jika seseorang merasa bahwa kebutuhan atau perspektif mereka diabaikan dalam situasi tertentu, itu bisa memicu reaksi marah.
5. Riwayat Emosional dan Pengalaman Traumatis.
Pengalaman traumatis masa lalu atau konflik emosional yang belum terselesaikan dapat menyisakan bekas yang membuat seseorang lebih rentan terhadap reaksi emosional yang tiba-tiba.
Bahkan, terkadang peristiwa kecil yang menyerupai pengalaman traumatis masa lalu dapat memicu respon yang berlebihan.
BACA JUGA:Rugikan Member Mencapai Rp2 Miliar, Owner Arisan Terancam 4 Tahun Penjara
6. Kondisi Kesehatan Mental
Beberapa kondisi kesehatan mental, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan, atau gangguan penyesuaian, dapat menyebabkan perubahan tiba-tiba dalam suasana hati dan emosi.
Orang yang mengalami kondisi-kondisi ini mungkin memiliki kesulitan dalam mengontrol emosi mereka.
7. Perubahan Hormonal.