Banjir Rob di Bengkulu, Antara Gejala Alam dan Tangan Manusia, Ini Sebabnya

Jumat 14 Jun 2024 - 15:16 WIB
Reporter : Tri Shandy Ramadani
Editor : Fazlul Rahman

Hal ini bisa menambah frekuensi air laut sehingga permukaan air laut meningkat dan berpotensi terjaidnya banjir rob. 

Meskipun ini banyak terjadi di daerah atau bagian negara yang dekat dengan kutup utara. 

Pemanasan global ini biasanya menyababkan es di kutup utara mencair sehingga meningkatnya frekuensi air di laut. 

Hal ini tentunya sangat jauh dari Provinsi Begkulu terutama Bengkulu Utara.

BACA JUGA:5 Tanda Tubuh Penuh Dengan Racun, Nomor 5 Sulit Menurunkan Berat Badan

BACA JUGA:Pemilik Hewan Rentan Terserang Gatal Akibat Ringworm, Cara Mencegah dan Mengatasinya 

5. Kerusakan Ekosistem Pantai 

Hal ini juga sudah sangat biasa terlihat di kawasan Bengkulu termasuk di Bengkulu Utara yang kerap terjaid banjir rob. 

Kerusakan ekosistem pantai ini dinataranya hutan bakau maupun terumbu karang yang harusnya menjadi pelindung dari gelombang laut hingga tidak mencapai daratan dan terjadi banjir rob.

Di Bengkulu Utara, sudah nyaris tidak ad alagi tanaman bakau yang tumbuh di sepanjang pantai. 

Bahkan tak sedikit bibit-bibir atau kawasan pantai yang sudah ditanami dengan tanaman keras seperti kelapa sawit. 

Ini menunjukan kerusakan ekosistem laut yang sudah mendekati parah hingga terjadinya banjir rob.

BACA JUGA:2 Tersangka Pengeroyokan Penjaga Kantor Terminal Lais Bengkulu Utara Ditangkap

BACA JUGA:24 Juni, Tower Sinyal Komunikasi di Ulu Talo Kabupaten Seluma Terpasang

6. Curah Hujan Tinggui 

Curah hujan yang terlalu tinggi yang terjadi lebih dari dua hari juga bisa menyebabkan banjir rob. 

Kategori :