KORANRB.ID - Kalau kita datang di suatu pesta, umumnya pesta pernikahan pasti makanan disajikan dalam bentuk prasmanan.
Sejak kapan sih budaya makan dengan bentuk prasmanan ada di Indonesia?
Tradisi prasmanan, atau buffet dalam bahasa Inggris, adalah metode penyajian makanan di mana para tamu diundang untuk mengambil sendiri makanan yang disediakan di meja besar.
Prasmanan telah menjadi bagian integral dari berbagai acara dan hajatan di banyak budaya di seluruh dunia.
Artikel ini akan menjelaskan asal-usul dan perkembangan tradisi prasmanan hingga menjadi bagian penting dalam perayaan modern.
BACA JUGA:Pemburu Handal! Berikut 6 Fakta Unik Puma
BACA JUGA:Kehilangan Kartu ATM Jangan Panik, Ini Yang Harus Dilakukan
Tradisi prasmanan memiliki akar yang panjang dan beragam, yang dapat ditelusuri kembali ke beberapa peradaban kuno.
Namun, bentuk prasmanan modern yang kita kenal saat ini pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-16 dan ke-17.
Salah satu bentuk awal dari prasmanan adalah "smörgåsbord" dari Swedia, yang pertama kali dipopulerkan pada abad ke-18.
Smörgåsbord adalah hidangan tradisional Swedia yang terdiri dari berbagai jenis makanan yang disajikan di atas meja.
Pada awalnya, smörgåsbord adalah makanan pembuka yang disajikan sebelum makan malam utama, terutama di acara-acara besar seperti pernikahan atau perayaan khusus lainnya.
BACA JUGA:Bahaya! Segera Periksa ke Dokter Bila Kamu Mengalami 5 Tanda Ini! Bisa jadi Ginjalmu Rusak
BACA JUGA:Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ke Bengkulu, Resmikan Pasar Jangkar Emas
Pada abad ke-18, smörgåsbord mulai berkembang menjadi hidangan utama yang terdiri dari berbagai jenis makanan, termasuk ikan, daging, keju, roti, dan sayuran.