Praktik ini memungkinkan para tamu untuk memilih dan mencoba berbagai makanan sesuai selera mereka.
Di luar Swedia, konsep prasmanan juga menyebar ke negara-negara Eropa lainnya. Di Prancis, prasmanan menjadi populer di kalangan aristokrasi pada abad ke-19.
Istilah "buffet" sendiri berasal dari bahasa Prancis, yang awalnya merujuk pada meja atau lemari tempat makanan disajikan.
Pada pesta-pesta mewah, berbagai hidangan diletakkan di meja besar, dan para tamu diundang untuk mengambil makanan sendiri.
Di Inggris, tradisi prasmanan mulai dikenal pada akhir abad ke-19. Pada masa Victoria, pesta-pesta besar sering kali menyajikan makanan dalam bentuk prasmanan untuk memberikan fleksibilitas dan variasi kepada para tamu.
BACA JUGA:Lagi Demam? Jangan Coba Lakukan 5 Hal Ini, Bisa Lama Sembuhnya
BACA JUGA:Dilantik Hakim Agung, Ini Daftar Pengurus PMJB Seluma
Praktik ini juga memberikan kesempatan bagi tuan rumah untuk memamerkan kekayaan dan keterampilan kuliner mereka.
Prasmanan kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat oleh para imigran Eropa.
Pada awal abad ke-20, prasmanan menjadi semakin populer di Amerika Serikat, terutama dalam konteks hotel dan restoran.
Hotel-hotel besar seperti Waldorf-Astoria di New York mulai menawarkan layanan prasmanan sebagai cara untuk menarik lebih banyak tamu dan memberikan variasi menu yang lebih luas.
Salah satu tonggak penting dalam perkembangan prasmanan di Amerika adalah kemunculan prasmanan kasino di Las Vegas pada tahun 1940-an.
BACA JUGA:Harga Emas Batangan Terbaru di Pegadaian, Jumat 14 Juni 2024
BACA JUGA:Banjir Rob di Bengkulu, Antara Gejala Alam dan Tangan Manusia, Ini Sebabnya
Kasino melihat prasmanan sebagai cara yang efektif untuk menarik pengunjung dengan menawarkan makanan berkualitas tinggi dalam jumlah tak terbatas dengan harga terjangkau.
Prasmanan kasino dengan cepat menjadi terkenal dan berkontribusi pada popularitas prasmanan di seluruh negeri.