MUKOMUKO, KORANRB.ID – Hingga Jumat 14 Juni 2024, ombak besar dan gelombang tinggi yang terjadi di perairan Kabupaten Mukomuko belum berakhir.
Terpaan gelombang tinggi ini membuat jalan lintas barat (Jalinbar) Sumatera terpatnya di wilayah Pantai Abrasi, Kota Mukomuko selalu tertutup pasir dan bebatuan.
Material pasir dan batu yang terbawa gelombang laut yang berserakan di jalan ini terkadang tidak ada yang membersihkan.
Sehingga secara tidak langsung menyebabkan kemacetan lalu lintas.
BACA JUGA:Wow! Berikut 6 Burung dengan Sarang Terunik di Dunia
Karena kendaraan harus mengantre saat melintas di atas pasir dan batu yang dibawa oleh ombak besar tersebut.
“Kalau ombak belum ada tanda-tanda akan kembali normal, mulai pukul 03.00 WIB hingga 05.00 WIB sudah dari beberapa minggu yang lalu ombak selalu masuk kebadan jalan membawa pasir dan batu,” kata Amri warga Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko yang memiliki usaha di pantai Abrasi.
Amri menceritakan, paska ombak menghancurkan warung miliki warga yang berjualan di sepanjang pantai abrasi beberapa waktu yang lalu, sampai dengan saat ini ombak belum kembali normal.
Sehingga tidak ada lagi pemilik usaha yang membuka warung di malam hari.
BACA JUGA:Makan 10 Sayur dan Buah Ini Kulitnya Jangan Dibuang! Manfaatnya Ampuh untuk Kesehatanmu
Begitu juga dengan truk lintas Sumatera yang biasa parkir untuk beristirahat di sana, saat ini tidak berani lagi, karena ombak yang masuk ke badan jalan.
“Pemecah ombak ini rusak berat, terkikis air, setelah itu juga pembangunan pemecah ombak ini memang tidak tersambung, dimana masih mengandalkan batu saja, titik ini lah yang diserang ombak besar setiap tahunya,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko M. Yusuf ST, MT membenarkan ada beberapa penahan ombak yang berada di sepenjang pantai Abarasi ini mengalami kerusakan.
Kemudian ada juga bagian yang tidak memiliki penahan ombak.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Jam Tangan yang Sekarang Banyak Digandrungi