Bupati mengatakan alat tersebut dapat dimanfaatkan petani dengan baik. Satu alat mesin pompa air tersebut dapat mengairi persawahan warga antara 10 hingga 15 hektare.
Artinya, 84 pompa air yang dibagikan dapat mengairi 1.260 sawah se Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Artinya mesin pompa air ini dapat membantu masyarakat petani mengairi ratusan hingga ribuan hektare sawah masyarakat," kata Gusnan.
Mesin pompa air tersebut diberikan sesuai dengan usulan masyarakat petani. Sehingga pemerintah sebut Gusnan mengakomodir 84 unit pompa air di 11 Kecamatan Bengkulu Selatan.
"Ya sesuai dengan usulan masyarakat dan kita akomodir seluruh kecamatan," jelas Gusnan.
Selain itu masih kata Gusnan bantuan pompa air tersebut sebagai antisipasi masyarakat petani menghadapi musim kemarau. Sebab musim kemarau hampir terjadi setiap tahun di Kabupaten Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Bupati Perpanjang Kontrak 35 PPPK Nakes
BACA JUGA:Sekda Bengkulu Selatan Ajak ASN Profesional dan Bertanggungjawab Melayani Masyarakat
Dan tahun 2024 ini Bupati memprediksi akan terjadi kemarau yang akan mengakibatkan sawah-sawah masyarakat kekeringan.
"Musim sekarang tidak menentu, atau musim kemarau. Meskipun tidak disertai el nino tapi tetap kita antisipasi," ujar Gusnan.
DPRD Dukung Program Bupati
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Bengkulu Selatan, Juli Hartono mengungkapkan bahwa bantuan bibit padi dan jagung serta alat pertanian untuk masyarakat tersebut telah sesuai.
Pemerintah Bengkulu Selatan dinilai telah mendengar dan mewujudkan usulan kelompok tani.
Namun ia berharap pemerintah dapat mengakomodir semua usulan masyarakat, bukan hanya kelompok tani itu-itu saja.
Menurutnya, masih ada petani Bengkulu Selatan yang belum merasakan bantuan. Hal tersebut lantaran masih kurangnya informasi atau SDM untuk mengakses bantuan-bantuan pemerintah.
"Di satu sisi kita tidak menyalahkan pemerintah, tapi tolong bantuan adik sanak yang tidak tahu apa-apa. Yang belum tergabung dalam kelompok tani tolong ajak, biar merasakan bantuan,’’ ujar Juli.