MUKOMUKO, KORANRB.ID – Target produksi ikan air tawar pada tahun 2024 di Balai Benih Ikan (BBI) dan Unit Pembibitan Rakyat (UPR) Mukomuko mengalami kenaikan.
Sebelumnya, target produksi diangka 7.000 ton, tahun 2024 ini menjadi 10.000 ton.
Dinaikkannya target produksi ikan air tawar ini dalam upaya Kabupaten Mukomuko menjadi pemasok ikan tawar. Selama ini, Mukomuko hanya dikenal akan hasil ikan laut.
"Target produksi ikan air tawar tahun ini kami naikan 3.000 ton dibandingkan tahun 2023. Target produksi sebesar itu nantinya akan kami maksimalkan dari dari BBI dan UPR yang tersebar di daerah ini," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Eddy Aprianto, SP
BACA JUGA:Jadwalkan Serah Terima 3 Ruas Jalan Inpres, 2 Perusahaan Tunggak Pajak Material
BACA JUGA: Antre Ikan Bandeng Gratis, 2 Handphone Milik Yurini Digasak Maling
Eddy mengatakan, untuk mencapai target produksi ikan air tawar yakni jens Nila, Mujair, Patin, Gurami, Lele dan Ikan Mas sebesar 10.000 ton, Pemkab Mukomuko terus berupaya memberikan bantuan sarana dan prasarana budi daya ikan air tawar.
Bantuan diarahkan kepada kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) yang tersebar di 15 kecamatan se-Kabupaten ukomuko.
Dinas Perikanan telah mengusulkan ratusan pokdakan sebagai calon penerima bantuan sarana dan prasarana untuk budi daya ikan air tawar seperti pengadaan teknologi bioflok.
"Kami telah mengusulkan bantuan sarana perikanan untuk sebanyak 139 pokdakan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, sebab saat ini seluruh bantuan dari pusat masih bermuara di sana, berkaitan dengan pembudidayaan ikan,’’ ujarnya.
Masih menurut Eddy, sebanyak 139 pokdakan yang diusulkan menerima bantuan sarana untuk budidaya ikan air tawar tersebut terdiri dari 128 pokdakan pemula dan 11 pokdakan mandiri.
BACA JUGA:Kapolresta Bengkulu Ultimatum Jukir Alfamart, Akan Ditindak Tegas
BACA JUGA:Gelar Pelatihan Vokasi Industri, Optimalkan Serap Tenaga Kerja Lokal
Kelompok pemula selama ini belum ada sama sekali mendapatan bantuan sarana dan prasarana berupa kolam menggunakan teknologi bioflok.
Sedangkan kelompok mandiri, memang sudah ada sarana, baik dari bantuan atau membeli sendiri.