KORANRB.ID - Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi, SE, MM mengajak masyarakat tidak membuang makanan karena hal tersebut merupakan sifat mubazir.
Gerakan tersebut dinamakan stop boros pangan.
Stop boros pangan telah disosialisasikan pemerintah pusat hingga ke daerah-daerah, salah satunya di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Boros pangan dinilai sangat merugikan, mulai dari mubazir, pengaruh lingkungan, hingga berdampak pada perekonomian.
Menurut data Badan Pangan Nasional, setiap tahun 23 - 48 juta ton makanan terbuang menjadi sampah.
BACA JUGA:Aplikasi KPU Ngadat, Verfak Calon Perseorangan di Provinsi Bengkulu Tersendat
BACA JUGA:Ditinggal Keluar Kota, Rumah Pensiunan TU Unib di Pepabri Ludes Dilahap Api
Sehingga kerugian ekonomi mencapai Rp 213-551 triliun.
Apabila makanan tersebut tidak dibuang maka dapat memberi makan 61-125 juta orang Indonesia.
Berdasarkan hal itu, Gusnan kembali mengajak masyarakat untuk selamatkan pangan dengan pangan kuat Indonesia Berdaulat.
Menurutnya, sikap boros bukan sekedar tentang uang saja.
BACA JUGA:Pilkada Seluma: Arah 7 Parpol Tunggu Survei, 2 Tokoh Utama
BACA JUGA:Pilgub Bengkulu 2024, PKB Usulkan 7 Nama ke DPP, Ini Daftar Namanya
Tapi boros juga dilakukan orang-orang pada pangan.
Sebagai contoh diungkapkannya masyarakat yang datang ke tempat hajatan, seringkali ditemukan piring yang masih berisi penuh tapi sudah dibuang.