Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahap Uji Publik
SUPPORT: Sekda Sukarni mendorong adanya tata kelola perkebunan kelapa sawit di Bengkulu Selatan--Foto: Rio Agustian. Koranrb.Id
KOTA MANNA,KORANRB.ID - Untuk mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, Pemkab Bengkulu Selatan melaksanakan uji Publik Draf Dokumen Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RADKSB).
Sekretaris Daerah Bengkulu Selatan, Sukarni, SP M.Si menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada tim penyusun dokumen serta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan dan penyelenggaraan rencana aksi RADKSB.
Dia optimis perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dapat terwujud sesuai harapan. "Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah bekerja keras menyusun dokumen ini. RADKSB bukan hanya sekadar rencana di atas kertas, melainkan cerminan dari visi kita untuk menciptakan masa depan yang seimbang antara kesejahteraan ekonomi dan kelestarian lingkungan," kata Sukarni.
BACA JUGA:Ratusan Rumah Warga Miskin Bengkulu Selatan Diusulkan Dapat Listrik Gratis, Catat Syaratnya
BACA JUGA:Ratusan Rumah Warga Miskin Bengkulu Selatan Diusulkan Dapat Listrik Gratis, Catat Syaratnya
Lebih lanjut Sukarni mengungkapkan pentingnya kolaborasi lintas sektor yang ada di Bengkulu Selatan. Sebab, hal tersebut sangat penting dalam menghadapi tantangan yang kompleks di bidang pengelolaan perkebunan kelapa sawit saat ini.
“Perkebunan kelapa sawit adalah sektor strategis yang menjadi penggerak perekonomian kita. Tetapi, tanpa sinergi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, dan mitra pembangunan, maka upaya keberlanjutan ini akan terhambat. Implementasi RADKSB harus menjadi usaha kolektif kita semua,” ujar mantan Kepala Dinas Pertanian BS ini.
Sukarni menekankan, tantangan dalam pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan tidaklah sederhana. Sebab isu-isu deforestasi (penyusutan luas hutan) hingga praktik pertanian yang kadang mengabaikan prinsip-prinsip keberlanjutan. Semuanya memerlukan solusi yang komprehensif.
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap fakta bahwa praktik perkebunan kelapa sawit yang tidak bertanggung jawab telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Tetapi, di sinilah letak tantangan kita menyeimbangkan antara produktivitas tinggi dan praktik yang berkelanjutan,” tambahnya.
BACA JUGA:300 Pencari Kerja Bengkulu Utara Kumpul di Job fair
BACA JUGA:Satreskrim Polres Bengkulu Selatan Geledah Kantor Desa Jeranglah Tinggi, Terkait Kasus Ini
Dokumen RADKSB yang sedang diuji publik diharapkan menjadi landasan strategis dalam menciptakan tata kelola perkebunan kelapa sawit.
Bukan hanya pada meningkatkan produktivitas tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan dan sosial.
“Jadi kita harus memahami bahwa keberlanjutan bukanlah pilihan, melainkan keharusan. Generasi mendatang akan menilai kita dari bagaimana kita mengelola sumber daya kita hari ini. Sedangkan RADKSB ini adalah langkah awal dari perjalanan panjang kita. Komitmen ini harus kita pertahankan, dan tanggung jawab ini harus kita pikul bersama," pungkasnya