Ini menunjukkan bahwa lapas ini menampung warga dari berbagai wilayah, sehingga koordinasi yang baik diperlukan untuk memastikan setiap warga binaan terdaftar dan dapat memilih.
"Nantinya pemilih dari Rejang Lebong akan mendapatkan surat suara Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong serta surat suara Pilgub Bengkulu. Untuk yang luar kabupaten hanya akan mendapatkan surat suara Pilgub, sedangkan dari luar provinsi tidak bisa dilayani," terang Anas.
Dengan demikian, pemilih dari luar Rejang Lebong akan tetap bisa berpartisipasi dalam pemilihan gubernur, meskipun mereka tidak dapat memilih dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Rejang Lebong.
BACA JUGA:Bisa Memangsa Panda! Berikut 8 Fakta Unik Serigala Emas, Bekerja Sama saat Berburu
BACA JUGA:Ini 5 Cara Sederhana Membaca Bahasa Tubuh Orang Lain, Penasaran? Patut Dicoba
Ini adalah bentuk penyesuaian yang realistis mengingat berbagai peraturan dan keterbatasan logistik.
Pendataan pemilih di dalam lapas, menurut Anas, akan dilakukan secara terus-menerus hingga tujuh hari sebelum hari pemungutan suara.
Pendataan ini mengikuti prosedur yang mirip dengan pemilu sebelumnya, di mana ada skema Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) untuk mengakomodir pemilih yang pindah ke lapas setelah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditetapkan.
"Jadi jika masih ada yang keluar masuk lapas, mereka akan tetap kita akomodir dengan skema DPTb," jelas Anas Kholiq.
Proses ini penting untuk memastikan bahwa setiap warga binaan yang memiliki hak pilih dapat terdaftar dan menggunakan hak pilihnya.
DPTb memungkinkan pemilih yang pindah tempat tinggal atau masuk ke lapas setelah penetapan DPT untuk tetap dapat berpartisipasi dalam pemilu.
Pendataan yang akurat dan terus-menerus adalah kunci untuk memastikan tidak ada warga yang terabaikan.
Anas Kholiq menambahkan, pendirian TPS di lapas bukan tanpa tantangan.
Koordinasi dengan pihak lapas, pendataan yang akurat, dan logistik yang memadai adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dengan seksama.
Selain itu, pendidikan pemilih bagi warga binaan juga menjadi penting agar mereka memahami proses pemilihan dan pentingnya partisipasi mereka.
Namun KPU Rejang Lebong tetap akan memastikan inklusivitas dalam proses demokrasi.