KORANRB.ID – Tokyo Show 29th Edition yang dilaksanakan pada 19 – 21 Juni 2024 merupakan satu dari empat rangkaian acara Manufacturing World 2024 yang memiliki animo terbesar.
Ajang tersebut diikuti oleh sekitar 2.100 exhibitors di antaranya perusahaan dengan produk Metal/Resin Processing, Mechanical Parts, Bearings, Belts, Chains, Gears, Motors, Compressors/Fluid Power, Fasteners, Mechanical Springs, Tubes, Pipes.
“Minggu lalu saya berkesempatan mengunjungi Manufacturing World Tokyo 2024, pameran tersebut mengedepankan berbagai macam state of the art technology yang sangat penting untuk pengembangan industri manufaktur di Indonesia. Saya akan mendorong dan memastikan bahwa dalam Tokyo Manufacturing World tahun depan akan ada perusahaan Indonesia berpartisipasi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan persnya, Senin 24 Juni 2024.
BACA JUGA:Fikri Tunggu Instruksi Partai di Pilkada Rejang Lebong, Syamsul Koalisi Gemuk, Hendra Tetap Optimis
BACA JUGA:Calon Kadis PUPR Bengkulu Utara Berpeluang Gugur, Ini Alasannya
Menperin beserta rombongan mengunjungi beberapa Stand Tour, antara lain Mechanical Components & Material Technology, Design Engineering and Manufacturing Solution, dan Manufacturing Digital Transformation, Industrial Artificial Intelligence (AI) / Internet of Things (IoT).
Salah satu agenda pameran tersebut meliputi pertemuan Business-to-Business (B2B) yang menjadi ajang untuk memperkenalkan teknologi terbaru, melakukan penawaran bisnis, konsultasi teknis dan kolaborasi.
“Kegiatan semacam ini berpotensi untuk mendorong perkembangan manufaktur di dalam negeri,” jelas Agus.
Dalam rangkaian kunjungannya ke Tokyo, Menperin juga melakukan sejumlah pertemuan.
BACA JUGA: Rabu, Jemaah Haji Tiba di Bengkulu, Keluarga Dilarang Jemput di Asrama Haji
Salah satunya adalah dengan Chairman The Japan External Trade Organization (JETRO) Mr. Ishiguro Norihiko di Tokyo. Kepada Chairman JETRO, Menperin menyampaikan harapan untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia melalui eksplorasi mendalam terkait langkah-langkah meningkatkan investasi dari Jepang di Indonesia.
Sektor-sektor yang disasar terutama yang terkait dengan industri kecil dan menengah, isu dekarbonisasi dan ekonomi hijau.
“Kami harap JETRO selaku organisasi di bawah pemerintah Jepang yang bergerak mendorong promosi dagang dan investasi, dapat menjadi fasilitator bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melakukan perjanjian kemitraan dengan perusahaan Jepang dalam kerangka ekonomi hijau,” papar Agus.(rilis)