KOTA MANNA, KORANRB.ID - Pemkab Bengkulu Selatan baru saja melaunching Gaek Asuh Anak Stunting (GAAS KEUN) Bengkulu Selatan Rabu, 26 Juni 2024. Program ini merupakan intervensi pencegahan stunting.
Dalam launching program GAAS KEUN, Bupati Gusnan Mulyadi, SE, MM menyampaikan apresiasinya akan inovasi baru yang khusus diperuntukkan dalam penanganan stunting.
Sebab penanganan stunting merupakan program pemerintah pusat yang wajib serius laksanakan oleh pemerintah daerah.
BACA JUGA:Paket Keanggotaan Eksklusif dan Peralatan Gym Baru di Mercure Bengkulu
BACA JUGA:1 Calon Anggota DPRD Lebong Terpilih Telah Melapor Kekayaan, 24 Terancam Tidak Dilantik
“Tentunya dengan Program GAAS KEUN ini kita akan serius melakukan intervensi kepada ada yang rawan stunting bukan hanya pada anak yang telah dinyatakan stunting untuk menyiapkan generasi masa depan bangsa,” ungkapnya.
Gusnan juga menyampaikan bahwa stunting tidak sepenuhnya dapat dinilai langsung pada tumbuh kembang fisik anak. Sebab stunting juga berpengaruh langsung pada kecerdasan anak, sehingga intervensi pencegahan stunting memang harus serius dilakukan.
“Badan anak terlihat kecil itu belum bisa langsung dinyatakan stunting, karena harus dinyatakan langsung oleh pihak medis. Namun stunting sangat dikhawatirkan jika memberikan dampak pada kecerdasan anak, sehingga penanganan stunting memang harus serius dan dilakukan sejak calon pengantin yang akan melakukan pernikahan,” sampainya.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Sambut 390 Jemaah Haji Kloter Pertama, 1 Jemaah Dirawat di Padang
BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Salurkan Rp26 Miliar Gaji 13 ASN, BPKAD: Sudah Beserta Tambahan 100 Persen
Ditempat yang sama Wakil Bupati Bengkulu Selatan H Rifa’i Tajuddin S.Sos mengatakan, peluncuran program tersebut dinilai sangat mendukung penanganan stunting.
"Ini adalah inovasi baru penanganan stunting. Selama ini kita masih kurang inovasi dalam penanganan stunting. Oleh sebab itu Pemkab Bengkulu Selatan launching gagasan menjadi orang tua asuh GAAS KEUN ini," kata Wabup sekaligus ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bengkulu Selatan.
Lebih lanjut Rifai, munculnya ide dan gagasan baru tersebut setelah dilakukannya rembuk stunting yang telah dilakukan.
Dia menyebutkan, pada rembuk stunting tersebut para kepala OPD dan peserta yang hadir menyepakati intervensi stunting dilakukan salah satunya dengan menjadi orang tua asuh.
BACA JUGA:Bupati Gusnan Kampanyekan Olahraga Penting Untuk Kesehatan Masyarakat