KORANRB.ID – Bagi anda yang hobi berpetualang dan pencinta burung memikat burung liar atau menjerat burung bisa menjadi kegiatan yang menarik untuk dilakukan.
Menjerat burung liar merupakan praktik kuno yang masih dilestarikan oleh beberapa komunitas untuk tujuan penghidupan atau budaya.
Namun, dalam konteks modern dan kepedulian akan kelestarian alam, penting untuk memahami metode yang etis dan berkelanjutan dalam menangkap burung.
Sebelum menjerat burung tentunya anda harus orentasi dengan bertanya sesame pencinta burung dan yang hobi memikat burung daerah, atau wilayah mana yang masih banyak memiliki potensi burung liar.
BACA JUGA:Tanah Terbagi Beberapa Lapisan, Ini Macam-Macam Lapisan Tanah Beserta Kandungannya
Karena pemilihan lokasi yang tepat sangat krusial dalam menjerat burung.
Hutan dengan keanekaragaman hayati tinggi sering menjadi tempat yang baik untuk mencari burung-burung yang diminati.
Selain itu, karena biasanya burung yang indah, baik tampilan dan kicauan serta memiliki nilai yang tinggi.
Berada dilokasi jauh dari perkampungan, yang terkadang harus membuat anda berjalan kaki.
Maka dari itu pemilihan waktu berburu agar tidak menggangu rutinitas anda perlu dilakukan.
Tidak hanya itu, pemilihan waktu yang tidak mengganggu siklus hidup burung juga perlu diperhatikan untuk memastikan keberhasilan penangkapan.
BACA JUGA:Dulu Satu Spesies! Berikut 5 Perbedaan Sanca Bodo dan Sanca Batu India
Pembuatan jerat burung tradisional merupakan seni yang telah diwariskan turun-temurun dalam berbagai budaya untuk tujuan memburu atau mengumpulkan burung secara tradisional.
Jerat burung tradisional umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar lingkungan, seperti, serat dari tanaman rotan yang kuat dan lentur, serat dari tanaman rami yang diikat atau ditenun menjadi jerat.
Pemilihan bahan sangat penting karena bahan yang dipilih harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menangkap burung tanpa merusaknya secara berlebihan.