KOTA MANNA, KORANRB.ID - Bupati Gusnan Mulyadi tampaknya cukup geram keberadaan perusahaan swasta dan BUMN di Kabupaten Bengkulu Selatan. Pasalnya, perusahaan-perusahaan tersebut dinilai Bupati minim kontribusi untuk kemajuan perekonomian dan Pembangunan Bengkulu Selatan.
Padahal sudah banyak perusahaan-perusahaan besar di Bengkulu Selatan. Diantaranta Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Juga sejumlah perbankan besar berdiri di Bumi Sekundang Setungguan.
Bupati Gusnan merasa belum sepenuhnya keberadaan Perusahaan swasata dan BUMN ikut berkontribusi dalam pembangunan di daerah tempat mereka mendirikan usaha.
BACA JUGA:Rp3,2 Miliar Untuk Rehab Masjid Agung Sultan Abdulah, Lelang Kegiatan Tuntas
BACA JUGA: Alur dan Tanggul Pulau Baai jadi Mandatory Kemenhub RI
Salah satunya Gusnan menyebutkan, belum banyak perusahaan dan perbankan yang memenuhi kewajiban dalam menyalurkan komitmen akan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR ke Bengkulu Selatan.
Untuk itu, Gusnan meminta agar kedepannya ada kontribusi perusahaan dan perbankan lebih baik lagi. Semuanya senata-mata dalam membantu memajukan dan ikut menyejahterakan masyarakat di Bengkulu Selatan.
Gusnan bahkan sampai memberikan tantangan khusus bagi seluruh perusahaan dan perbankan di Bengkulu Selatan untuk andil dalam pembangunan daerah.
Salah satunya menurut Gusnan, melalui Bantuan Sosial (Bansos), bedah rumah yang itu bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan perbankan.
"Tidak ada kontribusi kepada daerah. Kalau seperti ini untuk apa berdiri di Bengkulu Selatan," ketus Gusnan.
Masih menurut Bupati, perusahaan yang terdiri dari perkebunan sawit dan perbankan sejatinya dapat melakukan intervensi untuk menekan kemiskinan ekstreme dan stunting di Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Jaksa Pulbaket Dana Penyertaan Modal BPR Mukomuko Petinggi, Marketing dan Staf BPR Diperiksa
BACA JUGA:PJ Walikota Bengkulu Lepas 73 ASN Masuk Masa Pensiun, 204 ASN Pemkot Bengkulu Pensiun 2024
Seperti halnya untuk intervensi stunting, perusahaan dan perbankan sudah masuk dalam Program Gaek Asuh Anak Stunting (GAAS KEUN) Bengkulu Selatan. Namun, sampai saat ini belum ada satupun perusahaan yang berdiri di Kabupaten Bengkulu Selatan yang menyumbangkan CSR untuk program tersebut.
"Kalau setahu saya, belum ada perusahaan yang membantu warga miskin, seperti program bedah rumah," tegas Bupati.