Infeksi Kulit, kontak dengan air banjir yang terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit, termasuk dermatitis, impetigo, dan selulitis.
BACA JUGA:Ini 5 Tips Agar Anak Anda Lebih Siap Memasuki Tahun Ajaran Baru Sekolah dengan Nilai terbaik
Gejala infeksi kulit meliputi kemerahan, gatal, bengkak, dan nyeri pada area yang terkena.
Pencegahan infeksi kulit meliputi menghindari kontak dengan air banjir, menggunakan pakaian pelindung, dan membersihkan serta merawat luka dengan baik.
Hepatitis A, adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Gejala hepatitis A meliputi demam, kelelahan, mual, muntah, sakit perut, dan penyakit kuning (kulit dan mata menguning).
Pencegahan hepatitis A bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman, mencuci tangan dengan sabun, dan vaksinasi hepatitis A.
BACA JUGA:Berjalan di Dasar Laut! Berikut 6 Ikan Unik yang Tidak Berenang
Tifus, disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi.
Gejala tifus meliputi demam tinggi, sakit kepala, lemas, nyeri otot, sakit perut, dan diare atau sembelit.
Pencegahan tifus meliputi memastikan air yang dikonsumsi bersih, menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan dengan sabun, dan vaksinasi tifus.
Kolera, adalah penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae.
Penyakit ini menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi.
Gejala kolera meliputi diare berair yang parah, muntah, dan dehidrasi.
BACA JUGA:10 Cara Melatih Anak Berjalan, Jangan Biasakan Menggendong Anak, Ini Penjelasannya
Kolera dapat dicegah dengan memastikan air yang dikonsumsi bersih, menjaga kebersihan makanan, dan mencuci tangan dengan sabun