Ketiadaan jaringan internet yang stabil membuat warga sulit mengakses informasi dan layanan penting, baik untuk pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.
Terakhir, Desa Bandung Marga di Kecamatan Bermani Ulu. Desa ini juga kesulitan mendapatkan sinyal internet.
Warga desa ini harus melakukan perjalanan jauh untuk bisa menggunakan internet, yang mengakibatkan ketidaknyamanan dan keterbatasan akses informasi.
“Survei telah dilakukan di kelima desa tersebut. Survei ini menunjukkan bahwa solusi terbaik adalah meningkatkan jangkauan atau kekuatan sinyal yang sudah ada di daerah-daerah tersebut,” ungkap Tatang.
Untuk itu, dalam usulan yang disampaikan, Pemkab Rejang Lebong juga memaparkan solusi terkait ketersediaan jaringan internet di kedua desa.
Langkah pertama yang diusulkan adalah menguatkan jangkauan sinyal yang sudah ada.
BACA JUGA:Solusi Mengatasi Atap Rumah Bocor dan Penyebab yang Jarang Diketahui
Kementerian Kominfo diharapkan bisa berkoordinasi dengan penyedia layanan (provider) untuk memperkuat sinyal di desa-desa tersebut.
“Penguatan sinyal ini akan memungkinkan warga desa untuk mengakses internet tanpa harus bepergian jauh ke desa tetangga. Dengan sinyal yang lebih kuat, diharapkan berbagai aktivitas seperti pendidikan online, komunikasi, dan akses informasi dapat berjalan lebih lancar,” beber Tatang.
Solusi kedua adalah membangun menara Base Transceiver Station (BTS) baru di desa-desa tersebut. Untuk mendukung pembangunan menara BTS, setiap desa diminta menyiapkan lahan seluas 10 x 10 meter sebagai lokasi pembangunan.
Menara BTS baru ini diharapkan dapat memberikan jangkauan sinyal yang lebih baik dan stabil, sehingga seluruh warga desa dapat menikmati akses internet yang memadai.
“Akses internet yang memadai sangat penting bagi perkembangan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di era digital saat ini,” tambah Tatang.
Tatang juga membeberkan bahwa di era multi teknologi saat ini, jaringan internet sangat berguna bagi masyarakat pedesaan.
Dengan adanya akses internet, siswa-siswa di desa-desa terpencil dapat mengikuti pendidikan online, mengakses materi belajar, dan berpartisipasi dalam kelas virtual.
Hal ini sangat penting terutama di masa pandemi Covid-19, di mana banyak kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.
“Selain itu, internet juga memungkinkan warga desa untuk mengakses layanan kesehatan jarak jauh (telemedicine). Mereka dapat berkonsultasi dengan dokter, mendapatkan informasi kesehatan, dan memesan obat secara online,” bebernya.