KORANRB.ID – Provinsi Bengkulu dikenal dengan daerah yang memiliki kekayaan air, terutama air pegunungan. Air bersih dan segar ini disalurkan ke penjuru masyarakat melalui aliran irigasi hingga ke pemukiman masyarakat.
Seperti di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong dan Lebong. Daerah ini sangat jarang mengeluhkan kekeringan termasuk saat musim kemarau seperti lima bulan belakangan ini.
Hal ini lantaran kawasan Kepahiang, Rejang Lebong hingga Lebong merupakan daerah yang sangat dekat dengan pegunungan. Sehingga air yang mengalir ke pemukiman-pemukiman masyarakat merupakan air yang sangat bersih dan dikenal sejuk.
BACA JUGA:Bukit Kandis! Spot Rock Climbing Terbaik hingga Lokasi Foto Prewedding
Potensi ini bukan hanya menjadi potensi luar biasa bagi kehidupan masyarakat. Namun keberadaan air ini juga dimanfaatkan pengembangan perikanan budidaya.
Salah satu jenis ikan yang mudah dikembangbiakan atau dibudidayakan adalah ikan nila dan mas.
Ikan ini tergolong ikan yang cocok dengan kondisi air di Provinsi Bengkulu.
Dalam satu tahun, Provinsi Bengkulu menghasilkan 88.468 ton ikan nila sepanjang tahun 2022. Jumlah ini sama dengan nilai uang sebesar Rp 1,9 Miliar.
BACA JUGA:Niat Berwisata ke Kepahiang Besok, Hati-hati dengan Hujan Petir!
sedangkan untuk ikan mas, terdapat sebanyak 59.701 ton dalam satu tahun dengan nilai uang Rp 1,4 Miliar.
Saat ini jumlah produksi ikan budidaya di Provinsi Bengkulu sudah melebihi kebutuhan ikan masyarakat lokal.
Sehingga sebagian besar ikan budidaya ini dijual hingga ke provinsi tetangga. Seperti ikan budidaya dari Rejang Lebong, Bengkulu Selatan dan Bengkulu Utara.
Saat ini daerah-daerah yang memiliki potensi pengairan yang cukup bagus terus mengembangkan kawasan minapolitan yang juga menjadi program unggulan Kementerian Perikanan.
BACA JUGA:Waspada! Ini 62 Titik Rawan Bencana di Kepahiang
Di antara daerah yang mengembangkan kawasan minapolitan, selain tiga kabupaten yang dikenal berada di kawasan pegunungan, ada juga kabupaten Bengkulu Selatan dan Bengkulu Utara.