“Tender untuk pekerjaan fisiknya sudah selesai, proses perizinan penggunaan jalan sudah dilakukan karena kita menggunakan jalan nasional. Jadi ada ketentuan dan aturan yang harus kita ikuti,” kata Tejo.
Tejo mengatakan dua paket pekerjaan untuk pembangunan fisik SPAM Regional Kobema sudah berkontrak.
Sementara paket lainnya masih dalam proses lelang pengawasan.
“Yang berkontrak itu ada dua paket pekerjaan, sedangkan paket-paket yang lain masih lelang pengawasan,” jelas Tejo.
Diakuinya dalam paket pekerjaan SPAM Kobema ini terdapat paket pekerjaan yang gagal tender sehingga harus diulang.
Berdasarkan informasi dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Bengkulu, dari tujuh paket pekerjaan yang masuk proses tender pembangunan SPAM Benteng Kobema, dua paket utama yang berhubungan dengan pekerjaan fisik sudah selesai tender.
Dua paket tersebut yakni pembangunan jaringan distribusi dengan lokasi pekerjaan Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma – Bengkulu (Kota) dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp24,1 miliar bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu tahun 2024.
Untuk rincian pekerjaan pembangunan jaringan distribusi SPAM Regional Kobema yang direncanakan dilaksanakan selama 210 hari kalender itu.
Meliputi pengadaan dan pemasangan pipa, aksesoris pipa, pekerjaan box valve, pembangunan offtake dan pekerjaan reservoar.
Tender pekerjaan yang diikuti 19 peserta itu dimenangkan PT. Duta Abadi, perusahaan yang berasal dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Paket pekerjaan konstruksi kedua yakni pembangunan JDU SPAM Regional Kobema, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, dengan nilai HPS Rp48,4 miliar.
Rincian pekerjaan yang akan dilakukan meliputi pengadaan dan pemasangan pipa, pengadaan dan pemasangan aksesoris pipa, pekerjaan jembatan pipa, pekerjaan box valve dan bangunan offtake.
Dalam keterangan uraian kegiatan pembangunan JDU yang merupakan transmisi air curah untuk SPAM Regional tersebut, direncanakan dilaksanakan selama 240 hari kalender.
Tender pekerjaan yang diikuti 24 peserta itu dimenangkan PT. Wicaksana Bangun Abadi asal Tanjung Pinang (Kota), Kepulauan Riau.
Sementara lima paket untuk pengawasan atau kebutuhan jasa konsultasi badan usaha, saat ini sedang dalam proses tender.
Kelima paket tersebut yakni penyusunan dokumen Kebijakan strategis daerah (Jakstrada) Sanitasi dengan nilai HPS Rp400 juta.