Kedua, mengusung kandidat dari luar kader tapi kemudian menjadi kader Golkar, atau ketiga, melihat hasil survei dan bergabung dengan koalisi partai yang berpotensi besar untuk menang.
Tidak apa jika kita bergabung belakangan, yang penting kita menang," terang Samsu.
Sedikit mengulas, bahwa sebelumnya M. Saleh telah mengambil formulir pendaftaran calon walikota dari berbagai partai politik, termasuk Hanura, Gerindra, PPP, Demokrat, dan PKS.
BACA JUGA:Baznas Provinsi Bengkulu Kembali Membuka Beasiswa Gerimis 2024, Ini Persyaratannya
Langkah ini sempat menunjukkan keseriusannya untuk maju di Pilwakot.
Namun, keputusan M. Saleh mundur sebagai balon walikota Bengkulu ini, tentu memunculkan dinamika baru dalam peta politik Pilwakot Bengkulu.
Publik akan terus menunggu perkembangan selanjutnya, terutama siapa yang akan diusung oleh Golkar sebagai pengganti M. Saleh dalam kontestasi politik yang semakin memanas ini.